JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik Indobarometer Muhammad Qodari mengatakan terpilihnya Ahmad Riza Patria sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta sesuai dengan konstelasi politik nasional pasca Pilpres.
"Sesuai dengan konstelasi politik nasional hari ini," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/4/2020).
Qodari mengatakan, kemenangan Riza Patria dalam pemilihan di Parlemen DKI Jakarta melawan calon wagub asal PKS Nurmansjah Lubih sudah bisa ditebak dari peta koalisi parpol di tingkat nasional.
Di level nasional, hanya ada PKS, satu-satunya partai yang secara terang-terangan menyatakan oposisi.
"Yang lainnya sudah menyatkan sikap ke Pak Jokowi, termasuk Gerindra," kata dia.
Baca juga: Kemenangan Riza Patria, Kisah PKS yang Kembali Teradang di DKI
Itulah sebabnya, lanjut Qodari, ketika Gerindra melepas nama Riza Patria sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, bisa dipastikan suara koalisi Presiden Jokowi juga akan ikut memilih Riza Patria.
Hal tersebut terbukti dalam pemilihan hari ini, Senin (6/4/2020) yang dilakukan DPRD DKI Jakarta. Ahmad Riza Patria yang merupaan orang Gerindra menang telak dari Nurmansjah Lubis.
Riza Patria mendapat 81 suara, sedangkan lawannya hanya mendapat 17 suara saja.
"Itu mungkin PKS saja (yang punya suara), kan jumlah kader PKS 16 orang, satu entah dari mana," kata Qodari.
Baca juga: Terpilih Jadi Wagub DKI, Riza Patria Akan Menghadap Anies Bahas Penanganan Covid-19
Adapun sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menetapkan politisi Partai Gerindra Ahmad Riza Patria sebagai wakil gubernur (wagub) terpilih DKI Jakarta dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (6/4/2020) siang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.