Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sampai 3 Tahun Jabat Wagub DKI, Riza Patria Diragukan Mampu Berbuat Banyak

Kompas.com - 06/04/2020, 20:03 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria diragukan mampu berbuat banyak karena masa jabatannya tidak sampai 3 tahun.

Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Misbah Hasan berujar, Riza bergabung di tengah jalan ketika Jakarta didera pandemi Covid-19 dan harus menyamakan persepsi dulu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Di luar itu, masa jabatan Riza terbilang singkat dan Jakarta menyongsong tahun politik jelang berakhirnya periode pertama kepemimpinan Anies.

"Masa periodesasi Anies Baswedan tidak lama lagi, hingga 2022. Begitu masuk tahun terakhir periode, pasti nuansa politiknya meninggi," kata Misbah melalui keterangan tertulis, Senin (6/4/2020).

Baca juga: Sandiaga Uno Harap Riza Patria Buat Terobosan Hadapi Covid-19

Padahal, ada sejumlah pekerjaan rumah yang bisa dikerjakan Riza sebagai wakil gubernur, menurut Misbah.

Di atas kertas, Riza punya pekerjaan untuk memastikan program-program perlindungan sosial di DKI transparan dan tepat sasaran, khususnya selama masa pandemi Covid-19 ini.

Di sektor ekonomi, Riza juga bisa mengambil peran untuk meyakinkan para investor yang sudah masuk di DKI untuk tidak panik dan mencabut investasinya.

Ia juga didesak mampu memastikan tidak ada PHK karyawan akibat Covid-19 dan mencari sumber-sumber pendapatan lainnya di tengah kondisi ekonomi yang melemah.

"Dalam jangka panjang, wagub juga bisa membuat akselerasi kebijakan yang selama ini lambat ditangani, misalnya penanganan banjir," kata Misbah.

"Saya kurang yakin, wagub akan diberi ruang yang leluasa untuk melakukan kerja-kerja tersebut," tutup dia.

Baca juga: Saat PKS Jadi Satu-satunya Partai Oposisi, Kemenangan Riza Patria Sudah Terbaca

Sebagai informasi, pemilihan wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno digelar pada Senin (6/4/2020) mulai pukul 10.00 WIB.

Mengalahkan politikus PKS Nurmansjah Lubis, Ahmad Riza Patria dari Gerindra keluar sebagai pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang 1,5 tahun memimpin Ibukota sendirian.

Sebelumnya, Partai Gerindra dan PKS telah mengusulkan Riza dan Nurmansjah sebagai cawagub baru menggantikan dua nama cawagub sebelumnya, yakni kader PKS Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

Gerindra dan PKS mengganti nama cawagub karena nama Agung dan Syaikhu tak kunjung diproses oleh DPRD DKI Jakarta. Padahal, dua nama itu sudah diserahkan ke DPRD pada Maret 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com