JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah mewabahnya Covid-19, banyak pedagang yang omzetnya menurun.
Namun ada juga yang tetap stabil karena terbantu dengan banyak pesanan online.
Ardy salah satu pelaku usaha ayam potong rumahan di kawasan Kramat Jati, Cililitan, Jakarta Pusat, misalnya. Dia mengungkapkan di tengah pandemi ini, penjualan ayam potongnya masih terbilang stabil.
Menurut Ardy, hal ini terjadi karena dia tidak hanya berjualan secara offline, melainkan juga memasarkan secara online melalui platform dagang elektronik atau e-commerce.
Baca juga: Berangkat dari Garut, Karyawan Ini Kecewa Pasar Tanah Abang Masih Ditutup
"Sekarang sih sama saja penjualannya, enggak jauh beda. Cuma porsi cara ordernya doang yang beda gitu loh," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (6/4/2020).
Dia mengatakan bahwa selama masa Pandemi Covid-19, jumlah penjualan offline mengalami sedikit penurunan.
Tetapi, penurunan tersebut tertutupi oleh meningkatnya jumlah pesanan melalui e-commerce. Alhasil, penjualan secara langsung maupun online menjadi seimbang pada saat ini.
"Sebelum Corona penjualan itu kalau dilihat secara presentasi ya gua perhatiin 60 persennya kita lebih banyak di offline," ungkapnya
"Setelah mulai lockdown-lockdown kayak ini justru malah imbang gitu, malah fifty-fifty," tambahnya.
Baca juga: Para Pedagang Kecewa Pasar Tanah Abang Batal Dibuka Hari Ini
Ardy mengaku bisa mempersiapkan sekitar 1,4 hingga 1,6 ton ayam potong setiap harinya.
Dia berpendapat jumlah penjualan offline selama ini masih tinggi karena banyak pelanggannya yang merupakan pelaku usaha makanan.
Meski demikian, Ardy tidak memungkiri ada beberapa pelanggannya yang berhenti memesan ayam potong untuk sementara waktu karena outlet mereka berlokasi di dalam mall dan tidak bisa beroperasi.
"Kita supply kaya penjual makanan. Contoh yang usaha bakmie atau apalah, justru GoFood mereka juga ramai rupanya. Jadi tempat mereka sepi, cuman gofood atau grabfoood mereka ramai," ungkapnya.
Di sisi lain, meningkatkannya jumlah penjualan dari online karena banyak masyarakat yang kini sulit untuk berbelanja langsung di pasar. Terutama ketika pemerintah mulai mengimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Kalau kita lihat data sebulan kemarin. Taruhlah anggap di awal Maret yang kita mulai pembatasan, grafik online makin naik setiap hari," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.