Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Rasa Kecewa Pedagang Tumpah lantaran Pasar Tanah Abang Batal Buka

Kompas.com - 07/04/2020, 08:58 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Kemarin kan pemberitahuan dari Pasar Jaya kan sampai tanggal 5 April. Tapi tiba-tiba kemarin malam informasinya Gedung di Blok A diperpanjang," ujar Abdul.

Menurut Abdul, pemberitahuan dari pihak Perumda Pasar Jaya terlalu mendadak. Alhasil, banyak karyawan dan pedagang telantar di depan gedung. Padahal, barang dagangan sudah dibawa dan dipersiapkan untuk dipajang di toko masing-masing.

Dengan kondisi ini, Abdul mengaku hanya bisa menunggu di depan pintu masuk gedung dan menjaga barang dagangan yang sudah dibawa, sambil menunggu arahan dari pemilik toko untuk mengemas kembali barang-barangnya.

"Baru tahu informasinya juga kan mendadak. Jadi otomatis kalau keadaan kayak begini bingung juga mau ngapain," kata Abdul.

"Paling ini dibawa balik lagi. Ntar kalau sudah buka baru bawa-bawa lagi," lanjut dia.

Hal serupa juga dirasakan karyawan lain, yakni Ninda yang sudah telanjur datang ke Pasar Tanah Abang pada Senin pagi.

Dia mengatakan baru kembali ke Jakarta dari kampung halamannya di Garut, Jawa Barat untuk kembali bekerja. Tetapi ketika sampai di lokasi, ternyata pembukaan pasar di tunda selama dua pekan kedepan.

"Pemberitahuannya kan sekitar dua hari lalu dibuka (Hari ini). Saya tahu informasi terbaru yang penundaan di Instagram pun dikasih tahu orang," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (6/4/2020).

Baca juga: Berangkat dari Garut, Karyawan Ini Kecewa Pasar Tanah Abang Masih Ditutup

Menurut Ninda, keputusan yang diambil oleh pihak pengelola dianggapnya sangat mendadak. Alhasil dia merasa sia-sia kembali ke Jakarta, karena tujuannya utamanya memang untuk mencari penghasilan.

"Sudah semangat datang buat kerja, cari nafkah buat keluarga, kebutuhan yang lain, bayar (sewa) indekos tetap harus jalan, tiba-tiba ada pembatalan ngedadak gini," ucap Ninda.

Sementara itu, Risma salah satu pengunjung mengaku kecewa dengan batalnya pembukaan Pasar Tanah Abang. Dia terlambat mendapatkan informasi dan sudah telanjur datang untuk membeli barang di salah satu toko di Blok A.

"Informasinya kan tanggal 5 buka. Ya sudah memang udah rencana ke toko langganan. Eh ternyata tutup," ujar Risma.

Dia berharap agar ke depannya informasi mengenai perpanjangan penutupan bisa diberitahukan sejak jauh hari.

"Kalau memang harus ditutup lagi karena khawatir corona, ya enggak apa sih. Tapi kalau dadakan seperti ini kan kasihan pedagang sudah bawa dagangan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com