"Kemarin kan pemberitahuan dari Pasar Jaya kan sampai tanggal 5 April. Tapi tiba-tiba kemarin malam informasinya Gedung di Blok A diperpanjang," ujar Abdul.
Menurut Abdul, pemberitahuan dari pihak Perumda Pasar Jaya terlalu mendadak. Alhasil, banyak karyawan dan pedagang telantar di depan gedung. Padahal, barang dagangan sudah dibawa dan dipersiapkan untuk dipajang di toko masing-masing.
Dengan kondisi ini, Abdul mengaku hanya bisa menunggu di depan pintu masuk gedung dan menjaga barang dagangan yang sudah dibawa, sambil menunggu arahan dari pemilik toko untuk mengemas kembali barang-barangnya.
"Baru tahu informasinya juga kan mendadak. Jadi otomatis kalau keadaan kayak begini bingung juga mau ngapain," kata Abdul.
"Paling ini dibawa balik lagi. Ntar kalau sudah buka baru bawa-bawa lagi," lanjut dia.
Hal serupa juga dirasakan karyawan lain, yakni Ninda yang sudah telanjur datang ke Pasar Tanah Abang pada Senin pagi.
Dia mengatakan baru kembali ke Jakarta dari kampung halamannya di Garut, Jawa Barat untuk kembali bekerja. Tetapi ketika sampai di lokasi, ternyata pembukaan pasar di tunda selama dua pekan kedepan.
"Pemberitahuannya kan sekitar dua hari lalu dibuka (Hari ini). Saya tahu informasi terbaru yang penundaan di Instagram pun dikasih tahu orang," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (6/4/2020).
Baca juga: Berangkat dari Garut, Karyawan Ini Kecewa Pasar Tanah Abang Masih Ditutup
Menurut Ninda, keputusan yang diambil oleh pihak pengelola dianggapnya sangat mendadak. Alhasil dia merasa sia-sia kembali ke Jakarta, karena tujuannya utamanya memang untuk mencari penghasilan.
"Sudah semangat datang buat kerja, cari nafkah buat keluarga, kebutuhan yang lain, bayar (sewa) indekos tetap harus jalan, tiba-tiba ada pembatalan ngedadak gini," ucap Ninda.
Sementara itu, Risma salah satu pengunjung mengaku kecewa dengan batalnya pembukaan Pasar Tanah Abang. Dia terlambat mendapatkan informasi dan sudah telanjur datang untuk membeli barang di salah satu toko di Blok A.
"Informasinya kan tanggal 5 buka. Ya sudah memang udah rencana ke toko langganan. Eh ternyata tutup," ujar Risma.
Dia berharap agar ke depannya informasi mengenai perpanjangan penutupan bisa diberitahukan sejak jauh hari.
"Kalau memang harus ditutup lagi karena khawatir corona, ya enggak apa sih. Tapi kalau dadakan seperti ini kan kasihan pedagang sudah bawa dagangan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.