JAKARTA,KOMPAS.com - Berdirinya rumah sakit khusus pasien Covid-19 di lingkungan Apartemen The Nine Residence, Pancoran, Jakarta Selatan menyorot perhatian publik.
Lippo Group selaku pihak yang membangun rumah sakit ini sempat mendapat pujian dari warga bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, karena bersedia mengubah bagian propertinya menjadi rumah sakit khusus pasien Covid-19.
Namun, tanggapan miring pun menerpa kemudian. Mayoritas dari mereka yang berkomentar miring adalah para penghuni apartemen tersebut.
Baca juga: Apartemen yang Disulap Jadi RS Khusus Pasien Covid-19 Mulai Beroperasi Jumat Ini
Mereka rupanya khawatir dengan keberadaan rumah sakit tersebut. Alih-alih ingin hidup dengan nyaman dengan tenang, kini mereka harus hidup berdekatan dengan para pasien Covid-19 dan petugas medisnya.
Pihak apartemen pun menjelaskan bahwa kondisi tersebut tidak akan membahayakan para penghuni apartemen.
Begini duduk perkara mengapa pembangunan rumah sakit khusus pasien Covid-19 di Apartemen The Nine Residence akhirnya menimbulkan polemik.
Warga Apartemen The Nine Residence tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya ketika harus hidup berdekatan dengan pasien Covid-19 yang jalani perawatan.
"Ya jelas khawatir lah, namanya virus membahayakan gitu terus datang ke tempat kita, di tengah lingkungan warga. Pasti khawatir lah kita," kata perwakilan penghuni, A Fimualif, ketika dihubungi, Senin (6/4/2020).
Dia mengatakan, penolakan serentak juga datang dari 97 RT dari 7 RW yang ada di permukiman tersebut.
Pria yang akrab disapa Alif ini mengatakan, penghuni protes karena mereka tidak mendapat informasi dari pengelola tentang pembangunan rumah sakit ini.
Baca juga: Protes Penghuni Apartemen Lippo di Mampang, Tak Terima Huniannya Jadi RS Darurat Covid-19
Mereka pun kaget ketika melihat lantai bawah apartemen sudah disulap jadi rumah sakit. Fakta bahwa rumah sakit itu diperuntukkan khusus para pasien Covid-19 pun semakin membuat mereka tidak terima.
Fimualif merasa penolakan ini wajar. Menurut dia, siapapun tidak akan mau hidup berdekatan dengan mereka yang positif Covid-19.
"Jangan kita juga terus jadi public enemy ya. Orang bilang 'wah enggak peduli'. Sekarang saya balik saja, kalau rumahnya Mas dijadiin RS Covid 19 mau nggak ?" kata dia.
Walau sudah melewati mediasi antara penghuni dan pengelola apartemen, rupanya tetap saja para penghuni mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan.
Alhasil, para penghuni berencana akan membawa masalah ini ke jalur hukum.
"Kalau dia (pengelola apartemen) jalan terus, kita juga jalan terus. Tempuh jalur hukum, jalur hukum lah. Yang tinggal di situ orang pintar semua," kata Alif.
Baca juga: Huniannya Jadi RS Khusus Covid-19, Penghuni Apartemen Nine Residence Akan Tempuh Jalur Hukum
Jalur itu ditempuh lantaran pembangunan rumah sakit tersebut tidak jadi diberhentikan, malahan kini sudah beroperasi.
Alif berharap pihak pengelola apartemen mau mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan para penghuni.
Alif pun masih menunggu iktikad baik pihak pengelola untuk melakukan musyawarah.
"Kita sih menunggu kalau pihak Lippo mengundang kita untuk berdialog lagi ya kita coba berdialog. Yang proaktif kan kita nyari. Kadang kadang merekanya juga ngilang semua," ucap dia.
Direktur Public Relations & External Relations Lippo Karawaci Danang Kemayan Jati menanggapi niatan para penghuni Apartemen The Nine Residence untuk melaporkan pengelola ke jalur hukum.
"Itu hak mereka," kata Danang, Senin (6/4/2020).
Menurut Danang, penghuni harus paham bahwa rumah sakit pasien Covid-19 yang dibagun pengelola untuk kepentingan nasional.
Maka dari itu, pihak pengelola bersedia jika para penghuni mau menyelesaikan permasalahan ini dengan cara bermusyawarah.
"Kalau membuat mereka menjadi paham akan kegentingan nasional ini, kami selalu siap (mediasi)," terang dia.
Danang merasa jalur hukum tidak perlu ditempuh untuk menyelesaikan persoalan ini. Pasalnya, kekhawatiran yang selama ini dirasakan para penghuni apartemen tidak akan terjadi.
Danang mengatakan, bangunan rumah sakit dan gedung apartemen memang berada dalam atau bangunan yang sama.
Namun, dia memastikan keduanya memiliki arsitektur yang berbeda. Sebab, rumah sakit berada di lantai satu, dia dan tiga apartemen.
Jadi, penghuni dan pasien tidak akan bersentuhan secara langsung.
Baca juga: Apartemen Lippo di Mampang Jadi RS Darurat Covid-19, Penghuni Diminta Tidak Khawatir
"Selain itu berbeda dalam akses masuk dan keluar, akses lift, suplai air, listrik, lot parkir, suplai AC-nya dan lain-lain semuanya terpisah, tak bersinggungan," kata Danang.
Secera saluran udara, pihak Lippo juga sudah memikirkan hal tersebut. Danang mengatakan sirkulasi udara dari rumah sakit tidak akan keluar ke arah penghuni, melainkan akan kembali masuk ke dalam rumah sakit.
"Lalu udara akan disterilkan dan disaring lagi dari kuman yang ada dengan 'hepafiltration' dan sinar ultra violet. Jadi hasilnya udara menjadi berih kembali," kata dia.
Dengan konsep seperti ini, dia meyakini keberadaan rumah sakit khusus pasien Covid-19 ini tidak akan menganggu kenyamanan penghuni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.