"Semua tergantung pada perasaan, perasaan itu kan adanya bukan di dada tapi di kepala, jadi perasaan bisa dibikin cerdas. Jadi pertama kalau misalnya kita bisa terjun langsung, kita bisa dengan mudah pakai google, bisa kita lihat standar kompetensi lulus (SKL), apa sih SKL buat SMP, SMA dan sebagainya itu yang harus ditangkap. Terus kita juga jangan hanya menerima saja, kita juga berdialog dengan sang guru," ucap Kak Seto.
Dengan konsep belajar bersama anak, selain sekadar membantu mereka belajar, orangtua juga bisa mengigat kembali apa yang mereka pelajari dulu, serta menciptakan suasana yang lebih hangat sehingga tak perlu lagi merasa harus keluar rumah.
Baca juga: UPDATE: 118 Tenaga Medis di DKI Positif Covid-19, 20 Orang Sembuh, Seorang Meninggal
"Kembali juga sebagai orangtua yang profesional. Yang betul-betul bisa memahami anak. Caranya adalah dengan pendekatan sebagai teman atau sahabat begitu," ucap Kak Seto.
Peran warga
Perang orangtua saja tentu belum cukup untuk melindungi anak selama pandemi Covid-19 ini.
Perlu adanya peran dari lingkungan agar anak-anak yang ada di satu daerah itu bisa bertahan di rumah agar terhindar dari bahaya tertular virus corona.
"Jadi melindungi anak itu bukan hanya keluarga tapi perlu orang sekampung. Butuh peran dari RT dan RW," kata Kak Seto.
Ia mengatakan, RT dan RW bisa menggelar berbagai kegiatan yang kompetitif antar anak di lingkungannya dengan tetap menerapkan physical distancing.
Terlebih di zaman modern seperti saat ini, ada media sosial yang bisa dimanfaatkan sebagai wahana untuk melakukan hal-hal tersebut.
"Kompetisi yang lebih individualis, misalnya. Jadi cerdas tangkas dari jarak jauh bisa juga, lomba siapa yang paling kuat push-up, lompat-lompat misalnya, pokoknya dibikin gembira. Jadi perpaduan antara sesuatu yang dimasukkan unsur positif, tapi juga ada afeksi, senang, dan psikomotoriknya dengan gerakan-gerakan untuk membunuh kebosanan," ucap Seto.
Kak Seto kemudian menjelaskan bahwa pada diri anak-anak, mereka memiliki banyak energi yang butuh diluapkan.
Jika energi tersebut tak disalurkan, maka mereka akan mencari cara sendiri untuk membunuh kebosanan itu.
Namun, jika energi yang mereka miliki bisa difasilitasi dengan baik, tentu apa yang dikhawatirkan setiap orangtua selama pandemi Covid-19 ini tidak terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.