DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Depok, Alif Noeriyanto mengusulkan RS Bhayangkara/Brimob Kelapa Dua menambah kapasitas tampung pasien terkait Covid-19.
Sebelumnya, Alif mengusulkan agar RSUD Kota Depok yang menjadi rujukan utama, namun rupanya rumah sakit tersebut belum siap.
Satu rumah sakit lain, yakni RS Universitas Indonesia (RSUI) juga belum siap.
Baca juga: [UPDATE]: Depok Tambah 6 Pasien Positif Covid-19, 5 Suspect Meninggal
"Sekarang ini kita lagi fokus untuk rumah sakit yang bisa cepat menambah bed-nya (tempat tidur). Saya sudah ngomong (ke DPRD Kota Depok), yang paling memungkinkan adalah Rumah Sakit Brimob," kata Alif ketika dihubungi pada Rabu (7/4/2020).
"Jadi, kita harapkan segera bed-nya bertambah. Untuk itu nanti akan dibantu oleh teman dari dinas kesehatan pemerintah kota, dan kita juga membantu dari IDI," tambah dia.
Saat ini, RS Brimob Kelapa Dua memiliki kapasitas tampung 100 tempat tidur untuk pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19.
Dengan rencana penambahan ini, kapasitas rumah sakit tersebut diprediksi sanggup mencapai 200 tempat tidur, yang semuanya dikhususkan bagi warga Depok.
Pasalnya, kata Alif, sudah ada beberapa insiden warga Depok kesulitan mendapatkan perawatan di rumah sakit karena rumah-rumah sakit rujukan pemerintah di DKI Jakarta sudah penuh.
"Itu (warga dengan) KTP Depok. Saya enggak tahu jumlah pastinya berapa yang ditolak di Wisma Atlet tapi ada, di Wisma Atlet di olak, di RSUD Pasar Minggu ditolak, di RSPI ditolak karena penuh," jelas dia.
Sebagai dampaknya, RS Brimob Kelapa Dua juga membutuhkan tambahan lain selain tempat tidur.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan