Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Tempat Tidur Pasien Covid-19 dan PDP di Depok Tak Memadai

Kompas.com - 10/04/2020, 08:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jumlah tempat tidur rumah sakit untuk merawat pasien positif virus corona (Covid-19) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Depok, tidak memadai.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, disediakan 145 tempat tidur yang diperuntukkan bagi para pasien Covid-19 dan PDP.

"Dari 24 rumah sakit di Kota Depok baik, rumah sakit pemerintah maupun swasta, tersedia tempat tidur dengan ruang isolasi berjumlah 145 tempat tidur dan saat ini merawat pasien konfirmasi (Covid-19) dan PDP," ujar Idris melalui keterangan tertulis, Kamis (9/4/2020).

Baca juga: Depok di Ambang Kewalahan Tangani Covid-19?

Jumlah itu termasuk tempat tidur yang disediakan tiga rumah sakit rujukan di Depok, yakni Rumah Sakit Bhayangkara/Brimob Polri Kelapa Dua, RSUD Kota Depok, dan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).

Ketiga rumah sakit itu menyediakan tempat tidur khusus untuk pasien Covid-19 sebanyak 93 unit.

"RSUI itu 25 tempat tidur, RSUD 16 tempat tidur dan RS Brimob 52 tempat tidur," sambung Idris.

Ketersediaan jumlah tempat tidur ini rupanya masih cukup jauh dibandingkan jumlah warga Depok yang dinyatakan positif Covid-19 dan berstatus PDP yang memerlukan perawatan.

Baca juga: Pemkot Depok Klaim Berkas Usulan PSBB Sudah Lengkap

Data Pemerintah Kota Depok, Kamis menunjukkan, ada 77 pasien positif Covid-19 serta 540 pasien lain yang berstatus PDP.

Artinya, total ada sebanyak 617 orang yang perlu mendapatkan perawatan intensif. Jumlah tempat tidur yang tersedia ini hanya 23 persen dari total pasien.

Tidak memadainya tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19 atau PDP ini patut menjadi sorotan.

Apalagi, belum ada tanda-tanda pelambatan kasus positif. Jumlah pasien positif terus bertambah tanpa diiringi penambahan tempat tidur khusus.

Menanggapi hal itu, Idris mengatakan, pihaknya berupaya menambah kapasitas rumah sakit di Depok.

Berdasarkan kabar terakhir, Rumah Sakit Brimob Kelapa Dua sanggup menampung 200 pasien lagi.

Baca juga: Keluar Lapas 2 Hari, Eks Napi Mabuk Mengamuk dan Acak-acak Rumah Makan di Depok

Tapi, pihak rumah sakit mesti dihadapi dengan sejumlah tantangan. Salah satunya, yakni langkanya alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis serta obat-obatan.

"Untuk menambah kebutuhan saat ini, sedang dipersiapkan penambahan kapasitas di RSUD Kota Depok dan RS Brimob," ujar dia.

"Selain itu kami juga mengakses rumah sakit rujukan nasional di Jakarta, termasuk Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet," tambah Idris.

Sebagai informasi, per Kamis kemarin, Pemerintah Kota Depok mengumumkan total 77 kasus positif Covid-19, dengan 11 orang sembuh, dan 8 orang meninggal dunia.

Sebanyak 33 PDP juga terlanjur meninggal sebagai suspect, sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, sejak 18 Maret 2020.

Baca juga: Wali Kota Belum Mau Buka-bukaan Skema Rinci PSBB Kota Depok

Sementara itu, kini masih ada 540 pasien yang masih diawasi dan 2.002 orang yang tengah dipantau terkait Covid-19.

Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.

Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com