JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak pandemi Covid-19 di Indonesia, banyak masyarakat yang terdampak dari sisi ekonomi.
Apalagi semenjak adanya imbauan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk tinggal di rumah menerapkan physical distancing (jaga jarak fisik).
Penghasilan pekerja harian, termasuk ojek online, dari hari ke hari menurun drastis.
Hal ini juga dialami Erlangga, salah satu ojek online asal Cibinong, Jawa Barat.
Demi dapurnya tetap ngebul, Erlangga beralih menjadi pembuat masker.
Baca juga: Tidak Pakai Masker di Dalam Mobil Saat PSBB Bisa Dipidana
Bapak enam anak ini mencoba banting stir memproduksi masker sejak pertengahan Maret 2020.
“Belum lama sih, pertengah Maret lah. Tadinya saya Go-Jek. Tapi tahu sendiri makin hari makin sepi, enggak ada yang order,” ucap Erlangga saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).
Semenjak pandemi Covid-19, Erlangga bercerita, hanya mendapat uang Rp 70.000 dari hasil ojek online.
Bahkan, lambat laun penghasilan itu berkurang hingga tak ada lagi yang memesan.
Mulanya, ia hanya bisa meratapi nasib dan terus berpikir apa yang harus dilakukan untuk tetap bisa memenuhi kebutuhannya.
Beralih ke Go-Food atau pengantar makanan pun tak cukup menutup kebutuhan sehari-harinya.
Akhirnya, ia pun memutuskan untuk sementara beralih ke pembuat masker mengingat saat ini banyak masyarakat yang membutuhkan masker.
Berbekal mesin jahit dari adiknya, laki-laki usia 38 tahun ini pun mulai menekuni usahanya membuat masker.
Meski sudah lama tak memegang mesin jahit, ia pun bertekad mulai belajar dari awal hingga akhirnya ilmu jahit yang didapat dari ibunya itu pun kembali bisa diterapkannya.
“Yang penting jalan aja dulu (usahanya). Kalau perutkan enggak bisa ditunda. Yang penting ada dulu buat makan, buat hari hari. Soalnya udah bener sama sekali enggak ada (pemasukan),” kata Erlangga.