JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 02, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, mengeluhkan penutupan jalur akses utama permukiman warga menuju jalan besar.
Sunadi, Ketua RT 06 mengatakan, akses jalan lingkungan itu merupakan akses utama warga RW 02, 03, dan 04.
Namun, semenjak wabah Covid-19, jalan itu ditutup secara sepihak oleh pihak RW 03.
"Jalur itu saat hari-hari biasa sebelum kejadian (wabah Covid-19) ditutup memang jam 10 malam. Sekarang yang saya tahu ditutup terus," kata Sunadi kepada Kompas.com, Senin (13/4/2020).
Baca juga: Duduk Perkara, Boleh atau Tidak Ojol Bawa Penumpang Selama PSBB di Jakarta?
Sunadi menjelaskan, warga sangat mengeluhkan adanya penutupan akses utama warga tersebut.
Sebab, jalan itu merupakan akses utama dari permukiman warga menuju jalan besar.
Warga yang hendak melintasi jalur itu bahkan harus memberikan sejumlah uang kepada oknum yang menjaga gerbang jalur itu agar bisa melintas.
"Jalur itu ada yang jaga, kalau sama yang kenal mungkin dikasih lewat. Tapi kalau pedagang, mobil material, mobil sayur, itu tidak bisa masuk. Itu dia pakai bahasa halus "pak, tidak bisa masuk" tapi begitu dilipatin (uang) dikasih baru dibuka," ujar Sunadi.
Baca juga: Gojek Dukung Permenhub yang Izinkan Ojol Bawa Penumpang Selama PSBB
Uang yang diberikan warga kepada oknum yang menjaga jalur itu berkisar Rp 5.000-Rp 20.000.
"Kalau mobil Rp 20.000, kalau motor Rp 5.000. Dia tidak minta langsung, cuman pakai bahasa 'maaf pak tidak bisa lewat pak', begitu," ujar Sunadi.
Sunadi mengaku pihaknya sudah melaporkan hal itu kepada pengurus RW untuk ditindaklanjuti.
Seperti diketahui, pemerintah tidak mengambil langkah karantina wilayah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Baca juga: Polda Metro Jaya Ikuti Pergub DKI, Larang Ojol Bawa Penumpang
Pemerintah mengambil langkah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti diterapkan di DKI Jakarta.
Namun, jauh sebelum penerapan PSBB, sejumlah wilayah di Jakarta memilih menutup akses.
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar sebelumnya mengatakan, tercatat 198 RT di 43 kelurahan melakukan karantina wilayah hingga Rabu (1/4/2020).