Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cipinang Besar Utara Keluhkan Dugaan Pungli untuk Lewat Akses Jalan yang Ditutup

Kompas.com - 13/04/2020, 18:03 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 02, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, mengeluhkan penutupan jalur akses utama permukiman warga menuju jalan besar.

Sunadi, Ketua RT 06 mengatakan, akses jalan lingkungan itu merupakan akses utama warga RW 02, 03, dan 04.

Namun, semenjak wabah Covid-19, jalan itu ditutup secara sepihak oleh pihak RW 03.

"Jalur itu saat hari-hari biasa sebelum kejadian (wabah Covid-19) ditutup memang jam 10 malam. Sekarang yang saya tahu ditutup terus," kata Sunadi kepada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Baca juga: Duduk Perkara, Boleh atau Tidak Ojol Bawa Penumpang Selama PSBB di Jakarta?

Sunadi menjelaskan, warga sangat mengeluhkan adanya penutupan akses utama warga tersebut.

Sebab, jalan itu merupakan akses utama dari permukiman warga menuju jalan besar.

Warga yang hendak melintasi jalur itu bahkan harus memberikan sejumlah uang kepada oknum yang menjaga gerbang jalur itu agar bisa melintas.

"Jalur itu ada yang jaga, kalau sama yang kenal mungkin dikasih lewat. Tapi kalau pedagang, mobil material, mobil sayur, itu tidak bisa masuk. Itu dia pakai bahasa halus "pak, tidak bisa masuk" tapi begitu dilipatin (uang) dikasih baru dibuka," ujar Sunadi.

Baca juga: Gojek Dukung Permenhub yang Izinkan Ojol Bawa Penumpang Selama PSBB

Uang yang diberikan warga kepada oknum yang menjaga jalur itu berkisar Rp 5.000-Rp 20.000.

"Kalau mobil Rp 20.000, kalau motor Rp 5.000. Dia tidak minta langsung, cuman pakai bahasa 'maaf pak tidak bisa lewat pak', begitu," ujar Sunadi.

Sunadi mengaku pihaknya sudah melaporkan hal itu kepada pengurus RW untuk ditindaklanjuti.

Seperti diketahui, pemerintah tidak mengambil langkah karantina wilayah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

Baca juga: Polda Metro Jaya Ikuti Pergub DKI, Larang Ojol Bawa Penumpang

Pemerintah mengambil langkah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti diterapkan di DKI Jakarta.

Namun, jauh sebelum penerapan PSBB, sejumlah wilayah di Jakarta memilih menutup akses.

Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar sebelumnya mengatakan, tercatat 198 RT di 43 kelurahan melakukan karantina wilayah hingga Rabu (1/4/2020).

Karantina wilayah tersebut berdasarkan kesepakatan para warga dan pengurus RT/RW.

Lurah bantah ada pungli

Sementara itu, Lurah Cipinang Besar Utara Evi Erawati mengatakan, penutupan akses jalan di wilayahnya karena ada lima warga yang positif Covid-19.

"Sampai saat ini data yang positif (Covid-19) itu ada lima orang. Lima itu tersebar di beberapa RW," kata Evi saat dikonfirmasi.

Selain itu, hingga saat ini terdapat total 30 orang yang berstatus dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di wilayah Cipinang Besar Utara.

"30 orang ODP dan PDP-nya itu sudah dua minggu yang lalu saya dapat datanya. Kan masanya cuma dua minggu dipantau. Saya belum sisir lagi. Saya dapat datanya dari puskesmas, saya belum tanya lagi ke puskesmas, berapa orang yang sudah selesai ODP dan PDP," ujar Evi.

Baca juga: Penutupan Jalan Lingkungan di Cipinang Besar Utara karena Ada 5 Warga Positif Covid-19

Adanya warga yang terjangkit positif Covid-19 membuat warga musyawarah dan melakukan karantina wilayah dengan menutup akses utama jalan lingkungan.

Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Pembukaan jalan itu dari jam 5 sampai jam 9 pagi karena kan di dalam itu ada pasar, dibuka untuk umum. Setelah jam 9 dan seterusnya itu ditutup, ditutup itu dijaga sama keamanan RW 03 sampai jam 5 pagi," ujar Evi.

Terkait karantina wilayah dengan penutupan jalan lingkungan, Evi membantah kabar adanya pungutan liar dalam penutupan jalan tersebut.

Baca juga: Lurah Cipinang Besar Utara Bantah Ada Pungli Terkait Penutupan Jalan Lingkungan

Warga masih bisa masuk dan keluar melalui jalur yang ditutup tersebut dengan melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada penjaga gerbang pada jalur yang ditutup tersebut.

"Semalam satpam-satpam yang jaga pintu (gerbang jalan yang ditutup) dikumpulkan, 'ada tidak kalian minta-minta sama orang yang lewat?'. 'Tidak ada minta uang', cuman mereka dikasih. Kalau dikasih mereka terima," ujar Evi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com