"Tapi alhamdulillah masyarakat Jakbar sudah punya tingkat kesadaran tinggi untuk mengamankan dirinya jadi di wilayah Jakbar cukup banyak CCTVnya jadi permudah kami untuk identifikasi para pelaku" ucap Arsya.
Satu bulan awasi target toko emas
Saat menjalankan aksinya, Kelompok Wetonan melakukan pengawasan ke target operasi mereka.
Tidak tanggung-tanggung, Kelompok Wetonan mengawasi toko emas di Pasar Kemiri selama satu bulan penuh.
"Memang sudah diawasi sebelumnya, tepatnya satu bulan sebelumnya," kata Kapolres Metro Jakbar Kombes Pol Audie S Latuheru saat jumpa di Polres Metro Jakbar, Senin.
Komplotan ini memanfaatkan suasana sepi di tengah pandemi virus Corona.
"Mereka adalah kelompok yang cukup nekat dan memanfaatkan situasi. Jadi di saat semua orang sedang terfokus dengan wabah mereka manfaatkan untuk melakukan aksi ini," ujar Audie.
Terkenal bengis dan nekat
Kelompok Wetonan dikenal nekat dalam menjalankan aksinya. Tak segan-segan mereka menembak korban atau orang yang memergoki mereka kala merampok.
"Mereka termasuk kelompok yang tidak segan-segan melakukan penembakan jika korban melawan," kata Audie.
Terbukti, ketika beraksi Kelompok Wetan membekali diri dengan senjata api jenis revolver.
Saat dilakukan penangkapan pun, senjata revolver juga digunakan Kelompok Wetonan untuk menyerang anggota polisi.
Ketika berhasil ditangkap, polisi pun mendapati bila senjata api yang dimilili Kelompok Wetonan merupakan senjata api rakitan yang mematikan.
"Ini mereka menggunakan senjata api jenis revolver, senjata apinya memang rakitan tapi pelurunya adalah peluru asli artinya peluru buatan pabrik dan pasti memastikan," ucap Audie.
Salah satu pelaku residivis