Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Penumpang Naik KRL pada Masa PSBB, Antre Panjang di Stasiun sejak Pukul 05.00 WIB

Kompas.com - 14/04/2020, 10:08 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

"Sama aja penuh juga, lebih baik sebelum ada pembatasan jam operasi," ucapnya.

Sepanjang perjalanannya dari Stasiun Cilebut menuju Stasiun Juanda, lanjut Lastri, penumpang masih terus bertambah.

Dia juga melihat beberapa stasiun pemberangkatan yang ramai oleh calon penumpang, seperti di Stasiun Pasar Minggu dan Manggarai.

"Saya kan ke Juanda, setelah Manggarai baru agak sedikit penumpangnya," tutur Lastri.

Senada dengan Lastri, Fajar, salah satu penumpang KRL di Stasiun Manggarai, mengaku bahwa kondisi di area stasiun pada pagi hari ini cukup padat.

Baca juga: Tak Pakai Masker, 2 Penumpang KRL Commuterline Diturunkan

Fajar berpandangan bahwa hal ini karena setelah dua pekan pemberlakuan bekerja dari rumah, banyak kantor lain yang mulai menyuruh karyawannya masuk.

"Jadi ramai banget jam-jam berangkat kerja dan pulang kerja," kata Fajar kepada Kompas.com.

Terlebih lagi, jam operasional dan jumlah penumpang dibatasi saat PSBB diberlakukan. Physical distancing di dalam kereta sudah tidak kondusif.

"Pembatasan memang diterapkan sama pihak KRL. Tetapi, ya mau bagaimana lagi, kalau enggak maksa masuk ya ketinggalan kereta tujuan," ungkapnya.

"(Pegawai) Bank kan masuk aja, kalau gini mending motoran aja kayaknya," ungkapnya

Sementara itu, Lastri berharap agar pihak KCI mengembalikan jam operasional KRL hingga pukul 08.00 WIB dan jumlah pemberangkatan kereta seperti sebelum PSBB.

Baca juga: [UPDATE] 13 April: Covid-19 di Depok Tambah 2 Kasus Positif, Jumlah Kematian Lampaui Pasien Sembuh

PT KCI sudah menerapkan pembatasan jumlah maksimal penumpang yang bisa masuk ke kereta dan pemangkasan jam operasional KRL selama pemberlakuan PSBB di Jakarta.

KRL hanya beroperasi mulai pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB dengan maksimal penumpang 60 orang per gerbong kereta.

Adapun PSBB di Jakarta berlaku 14 hari mulai Jumat (10/4/2020) sampai Kamis (23/4/2020) dan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan.

Selama pemberlakuan tersebut, aktivitas perkantoran dan masyarakat dibatasi untuk memutus rantai penularan Covid-19 yang jumlah kasusnya masih terus bertambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com