JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line akan tetap beroperasi pada hari pertama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) pada Rabu (15/4/2020) besok.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum membuat keputusan soal permohonan penghentian sementara operasional KRL selama PSBB di Bodebek yang telah diajukan para kepala daerah di wilayah itu.
"Belum ada keputusan. Namun sampai tanggal 17 (April) dipastikan KRL masih beroperasi," kata Kepala Bagian Humas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub Budi Rahardjo, Selasa.
Baca juga: 5 Kepala Daerah Bodebek Minta Operasional KRL Dihentikan Selama PSBB
Budi berujar, operasional KRL pada Rabu besok sama seperti operasional KRL pada hari ini. Namun, mulai Kamis lusa waktu operasional KRL akan dikurangi.
"Untuk tanggal 16-17, ada sedikit pengurangan jadwal. Kalau tidak salah, pagi mulai jam 05.00 dari luar Jakarta (Bodetabek), sedangkan sore berakhir sampai jam 18.00 WIB dari Jakarta," kata Budi.
Sementara itu, operasional KRL setelah tanggal 17 April akan dibahas kembali bersama pemerintah daerah dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator KRL Commuter Line.
Manager External Relations PT KCI Adli Hakim menyatakan hal serupa. Pada Rabu besok, KRL akan beroperasi mulai pukul 04.45 WIB.
"Untuk besok beroperasi dengan jadwal seperti hari ini. Keberangkatan pertama pukul 04.45 dari Bogor. Kereta terakhir dari Jakarta Kota tujuan Bogor tersedia sekitar pukul 18.30," ucap Adli saat dihubungi terpisah.
Sebelumnya diberitakan, lima kepala daerah tingkat kota dan kabupaten di Bogor, Depok, Bekasi, sepakat mengusulkan penghentian sementara operasional KRL saat penerapan PSBB yang akan dimulai serentak pada Rabu besok.
Baca juga: Situasi Sejumlah Stasiun KRL Pagi Ini, Antrean Penumpang Masih Mengular
Usulan tersebut dibuat secara kolektif dan disampaikan hari ini kepada Menteri Perhubungan, Gubernur DKI Jakarta, dan Gubernur Jawa Barat.
Langkah penghentian sementara operasional KRL tersebut dinilai mampu menekan penyebaran Covid-19.
"Kenapa ditutup, karena risikonya terlalu besar. Dengan kondisi seperti sekarang, di mana pengendaliannya lemah, kami tidak bisa menjamin pembatasan social distancing di dalam kereta bisa terwujud," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.