Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama PSBB Depok, Penumpang KRL Membeludak di Stasiun Citayam

Kompas.com - 15/04/2020, 09:26 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok resmi memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai hari ini, Rabu (15/4/2020).

Namun, kepadatan dan antrean panjang calon penumpang kereta rel listrik (KRL) masih terjadi di Stasiun Citayam, Depok, Jawa Barat, pada pagi ini.

Salah satu penumpang KRL Maretha Celina mengatakan, antrean panjang masih terjadi di stasiun Citayam meski PSBB kota Depok sudah mulai diberlakukan.

Baca juga: PSBB di Bodebek Dimulai Besok, KRL Masih Beroperasi

“Tadi aku nyampe jam 05.33, kondisinya seperti ini,” ujar Maretha kepada Kompas.com sambil menunjukkan foto kondisi pintu masuk Stasiun Citayam hasil jepretannya.

Menurut dia, para petugas yang berjaga di stasiun sudah berupaya mengatur antrean agar jarak fisik antarpenumpang tetap terjaga.

Akan tetapi, membeludaknya jumlah pengguna KRL di Stasiun Citayam membuat antrean panjang tidak terelakkan tanpa adanya physical distancing.

Bahkan sempat terjadi saling dorong antarpenumpang untuk memasuki area tunggu kereta. Alhasil, banyak dari mereka yang masuk ke dalam stasiun Citayam tanpa melewati pemeriksaan atau deteksi suhu tubuh.

Baca juga: Antisipasi Kepadatan Penumpang, KCI Siapkan KRL Terakhir yang Berangkat di Atas Pukul 18.00 WIB

“Jadi petugasnya lihat dulu, setelah beberapa kereta sudah lewat, jalan, orang-orang diperbolehkan untuk masuk, tapi enggak kefilter juga yang masuk berapa orang. Itu pun ricuh sih, jadi pada dorong-dorongan dan lari-lari,” ungkapnya.

“Kalau di rangkaiannya awalnya dari Citayam sampai ke Manggarai, aku naik yang Jakarta Kota itu relatif kosong. Tapi aku transit yang ke arah Angke itu agak padat,” tambah Maretha.

Meski mengeluhkan antrean penumpang yang tidak kondusif tanpa adanya jaga jarak fisik, Maretha mengapresiasi petugas yang memprioritasnya tenaga kesehatan untuk masuk ke dalam stasiun.

“Untuk petugas medis yang ada surat kerjanya boleh tunjukkin surat dan langsung masuk stasiun,” pungkasnya.

Adapun PSBB di Kota Depok berlaku selama 14 hari terhitung mulai Rabu (15/4/2020) sampai Selasa (18/4/2020) dan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan.

Sejumlah aktivitas masyarakat dan kegiatan perkantoran pun akan dibatasi guna memutus rantai penularan Covid-19 yang jumlah kasusnya masih terus bertambah.

Beradasarkan data terbaru yang diunggah laman ccc-19.depok.go.id, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Selasa (14/4/2020) berjumlah 124 orang. Sebanyak 11 orang dinyatakan sembuh, dan 15 orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com