Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Cairkan Dana untuk 30.000 Warga Miskin Selama PSBB, Per KK Dapat Rp 250.000

Kompas.com - 15/04/2020, 12:47 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku telah mencairkan kas daerah sebesar Rp 7,5 miliar pada Selasa (14/4/2020).

Anggaran itu akan digunakan untuk dana bantuan warga kurang mampu di Kota Depok yang terdampak pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 2 pekan ke depan.

Idris mengatakan, bantuan ini berbeda dengan bantuan yang nantinya disalurkan oleh Pemprov Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.

Bantuan yang dikucurkan oleh Pemkot Depok menyasar warga kurang mampu yang tidak terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), melalui pendataan via Kampung Siaga Covid-19 yang diklaim telah mencapai 924 RW.

Baca juga: Pemkot Depok Tersandung Kewenangan untuk Tindak Pabrik yang Masih Beoperasi saat PSBB

"Untuk tahap pertama sebesar Rp 7,5 miliar dengan pengaturan pemberian uang tunai Rp 250.000 untuk 30.000 Kepala Keluarga (berstatus) Terdampak non-DTKS," jelas Idris melalui keterangan tertulis, Selasa malam.

"Untuk JPS (jaring pengaman sosial) lainnya yang bersumber dari pemerintah pusat dengan Pemprov Jawa Barat menunggu penyelesaian verifikasi data dan jadwal serta mekanisme yang akan disampaikan kemudian," lanjut dia.

Idris tak menutup kemungkinan, anggaran ini akan membengkak di kemudian hari seiring dengan pendataan warga non-DTKS lain yang turut terdampak PSBB, seperti pedagang hingga ojek online.

Masing-masing keluarga juga berhak memperoleh suntikan dana lagi jika PSBB Depok diputuskan diperpanjang pada Selasa (28/4/2020) pekan depan.

Baca juga: Hari Pertama PSBB Depok, Penumpang KRL Membludak di Stasiun Citayam

"Akan terus kami tingkatkan. Kalau yang sekarang kami cairkan karena ini 14 hari, maka kami cairkan baru Rp 250.000 sebanyak 30.000 KK

"Secara general, ini untuk bantuan masyarakat untuk 2 pekan. Mudah-mudahan sih enggak nambah lagi. Kalau PSBB-nya nambah (diperpanjang) dua pekan lagi, berarti nambah Rp 250.000 lagi," tutup dia.

Data terbaru per Senin (13/4/2020), Pemerintah Kota Depok mengumumkan total 134 kasus positif Covid-19, dengan 11 orang sembuh, dan 15 orang meninggal dunia.

Sebanyak 37 pasien dalam pengawasan (PDP) juga telanjur meninggal sebagai suspect, sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, sejak 18 Maret 2020.

Tiga di antaranya baru dinyatakan positif Covid-19 setelah beberapa hari sebelumnya dimakamkan.

Sementara itu, kini masih ada 579 pasien yang masih diawasi dan 2.102 orang yang tengah dipantau terkait Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com