Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekuriti yang Todong Pisau ke Polisi di Pasar Jumat Juga Bawa Airsoft Gun

Kompas.com - 15/04/2020, 19:47 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria menodongkan pisau kepada petugas ketika melewati check point di kawasan Pasar Jumat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2020).

Rupanya, saat kejadian, dia juga membawa benda mirip pistol.

Pria yang belum diketahui identitasnya itu menodongkan pisau lantaran tidak terima diminta menggunakan masker oleh petugas.

Awalnya, pria tersebut sedang melewati check point kawasan Pasar Jumat menggunakan mobil, pukul 08.00 pagi tadi.

Baca juga: Tidak Terima Disuruh Pakai Masker, Seorang Pria Todongkan Pisau ke Polisi

Saat itu, petugas gabungan dari Kepolisian, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan berjaga di lokasi untuk memantau penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Petugas melihat pria di dalam mobol tidak menggunakan masker. Mobil diberhentikan.

"Dia diimbau pakai masker malah enggak terima," kata Camat Kebayoran Lama, Aroman, saat dihubungi.

Pria tersebut marah dan menodongkan sebilah pisau kepada polisi. Keadaan sempat memanas. Polisi dan Satpol PP sempat kontak fisik dengan pria tersebut.

Baca juga: Pria yang Todongkan Pisau ke Polisi adalah Sekuriti Pengawal Pengisian Mesin ATM

Sementara petugas Dishub merampas pisau. Pria tersebut kemudian dibawa ke pos untuk diinterogasi.

Saat diperiksa, pria itu mengaku purnawirawan.

Sukuriti pengawal pengiriman uang

Kasatlantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Sri Widodo menambahkan, pria itu adalah sekuriti yang mengawal petugas pengisian uang di mesin-mesin ATM.

"Itu dia sekuriti yang ngawal-ngawal uang untuk isi ATM," kata Kompol Sri Widodo, saat dikonfirmasi.

Sri Widodo mengaku tidak tahu apakah benar pria tersebut purnawirawan.

Namun saat diperiksa, pria itu membawa benda mirip pistol. Namun, kata Sri Widodo, barang itu hanya airsoft gun.

"Itu bukan pistol, airsoft gun, ada surat-suratnya kan boleh," ucap dia.

Menurut dia, masalah tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan setelah pria itu meminta maaf.

"Namanya kan Operasi kemanusiaan. Dia sudah minta maaf terus tidak mau mengulangi lagi, lalu dibantu dilepaskan," kata Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com