Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2020, 13:35 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumat (17/4/2020), hari ini genap satu minggu DKI Jakarta menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Peraturan ini mengharuskan masyarakat di rumah saja demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

PSBB harus dilaksanakan walau banyak yang tidak terbiasa dengan di rumah saja.

Di satu sisi, ada dampak yang mulai terasa semenjak warga Ibu Kota berada di rumah. Kualitas udara yang membaik, solidaritas antarwarga yang menguat selama PSBB, munculnya kelompok-kelompok relawan yang semangat melawan Covid-19 hingga tingginya kepedulian masyarakat kepada tenaga medis, menjadi hal-hal baik selama penerapan PSBB.

1. Kualitas udara Jakarta membaik

Dampak pertama yang bisa dirasakan, yakni membaiknya kondisi udara di Jakarta. Bahkan, kualitas udara sudah mulai membaik sebelum diterapkanya PSBB.

Kala itu masyarakat hanya diimbau untuk tetap di rumah dan membudayakan social distancing.

Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) melakukan penelitian mengenai kualitas udara Ibu Kota selama 10 hari penerapan instruksi social distancing, yakni pada periode 16-25 Maret 2020.

Masing-masing alat ukur mendeteksi tiga parameter polutan, yakni kandungan karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen dioksida, ozon, sulfur dioksida, serta partikel debu berukuran di bawah 10 mikron.

Baca juga: Sempat Hujan dan Banyak yang Bekerja dari Rumah, Kualitas Udara di Jakarta Semakin Membaik

Dari kelima titik pemantauan pinggir jalan selama periode itu, terlihat kecenderungan kadar polutan menurun tajam dibandingkan hasil pengukuran di lokasi yang sama pada 2011–2019. 

Meski demikian, Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin berujar, perbaikan kualitas udara Jakarta akan semakin cepat terjadi apabila pemerintah memutuskan karantina wilayah. 

Social/physical distancing memiliki efek positif mengendalikan pencemaran udara dan berpotensi meningkatkan kualitas udara Jakarta menjadi kategori baik pada 5-10 hari ke depan. Ini perlu dilanjutkan dengan tingkat disiplin yang tinggi,” kata Ahmad Safrudin.

2. Solidaritas antarwarga meningkat

Tidak bisa dimungkiri, pemberlakuan PSBB nyatanya sangat berdampak pada perekonomian tiap keluarga. Banyak kepala keluarga mengernyitkan dahi lantaran kebingungan tidak punya pemasukan guna menjaga kompor tetap menyala.

Kondisi tersebut yang membuat hati sebagian orang tergerak untuk membantu mereka-mereka yang mata pencahariaanya "menguap" karena Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com