Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solidarias Orang Tua Murid Home Schooling, Buat Face Shield untuk Tenaga Medis

Kompas.com - 17/04/2020, 17:43 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com- Aksi solidaritas sosial terus bermunculan bagi tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan kasus covid-19 akibat virus SARS-CoV-2 saat ini.

Tak terkecuali yang dilakukan salah satu komunitas yang mengatasnamakan Homeschooling CM-Tangsel bergerak dengan membuat face sheild atau pelindung wajah.

Komunitas tersebut merupakan perkumpulan orang tua yang anak yang menjalani sekolah rumah dengan metode pendidikan Charlotte Mason di Tangerang Selatan.

Salah satu anggotanya, Memoy Munajah mengatakan, pembuatan alat pelindung wajah tersebut telah dilakukan sejak awal April 2020 lalu, setelah komunitasnya membantu para ojek online dengan sembako.

Baca juga: 4 Dampak Baik Selama Warga Jakarta di Rumah Saja

Saat itu, satu di antara para anggota komunitas tersebut menyadari jika tenaga medis yang menjadi orang pertama dalam penanganan pasien sangat rentan terpapar covid-19.

Bukan hanya alat pelindung diri (APD), melainkan juga wajah meski telah tertutup masker dan kacamata.

"Kami melihat banyak berita dan teriakan para tenaga medis yang kekurangan APD bahkan banyak tenaga medis yang terinfeksi.Saat itu, kami membuat face shield sederhana untuk dibagikan secara gratis kepada para tenaga kesehatan," ujar Memoy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/4/2020).

Baca juga: Pemkot Bekasi Distribusikan Bansos bagi 150.000 Keluarga Terdampak Covid-19

Saat itu, uang kas komunitas dengan nominal sebesar Rp 500.000 dimanfaatkan untuk membeli peralatan dasar seperti busa, plastik mika, dan karet.

Memoy yang menjadi kepala dalam proyek pembuatan pelindung wajah itu mulai memproduksi bersama sembilan anggota keluarga lainnya.

Pembuatan dilakukan di rumah masing-masing dengan alat yang telah dibawa sebelumnya.

"Kami yang hanya IRT, bisa menikmati #dirumahaja dengan tenang. Tergerak untuk bisa berbuat sesuatu. Alhamdulillah bisa membuat 250 buah (pelindung wajah) dan didistribusikan ke rumah sakit, Klinik dan Puskesmas di Tangsel," kata dia.

Baca juga: Penyandang Disabilitas di DKI Jakarta Banyak yang Belum Dapat Bansos

 

Memoy menyadari, meski pembuatan pelindung wajah yang dilakukan selama ini tidak memiliki standarisasi, namun setidaknya dapat meminimalisir penularan penyakit Covid-19.

Namun, pelindung wajah tersebut banyak diminati. Bahkan, sebagian tenaga medis di salah satu rumah sakit di Bengkulu.

"Rumah sakit keluarga kami di Bengkulu. Seluruh staf menggu akan face sheild (FS) model ini, tetapi mereka membuat sendiri. Sedangkan untuk bagian IGD dan ICU mereka membeli FS pabrikan yang lebih proper dan lebih panjang masa pakainya," ucapnya.

Baca juga: Sebut Pemberian Bansos Tak Tepat Sasaran, Politisi Golkar: Ada Lansia Tidak Dapat, tapi yang Punya Mobil Terdaftar

 

Memoy kian percaya diri. Dia terus memproduksi pelindung wajah yang saat ini sudah didistribusikan sebanyak 1.580 buah ke beberapa rumah sakit yang menangani Covid-19 di Jakarta, Bogor, Surabaya, hingga Semarang.

"Bahkan Rumah Sakit Harapan Kita itu 100 buah, Wisma Atlit 100 buah dan RS Fatmawati 50 buah juga kami kirim. Setelah kami tanya ke para tenaga kesehatan, model yang kita buat bisa digunakan 2 sampai 3 kali pakai," kata dia.

Memoy tak menampik jika adanya bantuan dari para tetangga yang lebih mendonasikan uangnya untuk biaya memproduksi pelindung wajah yang kian banyak.

Saat ini, produksi pelindung wajah ini masih terus dilakukan dan akan didistribusikan ke tenaga kesahatan di rumah sakit, puskes hingga klinik yang membutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com