Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah yang Bergelayut di Kabel SUTET Selamatkan Diri dengan Melompat ke Matras

Kompas.com - 18/04/2020, 11:09 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Bocah bernama Nadin yang sempat bergelantungan di kabel saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) setinggi 15 meter di kawasan Curug, Kota Tanggerang, menyelamatkan diri dengan cara melompat ke matras.

Peristiwa itu berawal ketika Nadin sedang bermain di lokasi proyek pemasangan kabel SUTET pada Kamis (16/4/2020) sore. Kabel kala itu dalam posisi rendah atau masih dekat permukaan tanah. 

Bocah itu rupanya berpegangan pada kabel tersebut dan tidak ada pekerja atau pengawas proyek yang melihat bocah itu.

Beberapa saat kemudian, kabel ditarik dan semakin tinggi dari tanah.

Baca juga: PLN Minta Maaf atas Insiden Bocah Bergelayut di Kabel SUTET

 

Nadin tidak berani melepas genggamannya karena sudah terangkat terlampau tinggi.

"Dia (Nadin) enggak tahu kalau kabel itu mau ditarik. Anaknya bergelantungan pada saat kabel masih rendah," kata Kepala Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang, Kosrudin.

Bocah itu lalu berteriak minta tolong.

"Tolong, aku udah enggak kuat pegangan. Mau turun," teriaknya sebagaimana terdengar dalam video yang beredar luas di media sosial.

Warga yang melihat kejadian tersebut lalu memasang matras di tanah di bawah bocah itu dan meminta dia melepaskan pegangannya. 

Setelah "mendarat" di matras, bocah itu langsung dilarikan ke rumah sakit Hermina Bitung untuk ditangani lebih lanjut.

Usai pemeriksaan, Rizki Aftarianto selaku Manager PLN UPP JISJ 2 memastikan bahwa korban tidak mengalami luka serius.

"Hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa kondisi korban sadar, tidak adanya patah tulang, dan hanya mengalami luka ringan sehingga sudah diijinkan pulang dari RS pada pukul 23.30," kata Rizki dalam keterangan persnya.

Baca juga: Ini Kronologi Bocah Bergelayut di Kabel SUTET Kota Tangerang

Rizki, atas nama PLN, meminta maaf dan menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut.

Rizki berjanji, ke depan pihaknya akan melakukan pengawasan ketat di setiap proyek pengerjaan agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi.

"Kami juga meminta kepada masyarakat untuk dapat mengawal anggota keluarganya, khususnya anak kecil yang berada di lokasi proyek agar tidak menyentuh maupun bermain dengan material pekerjaan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com