Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Geng Motor Sport Kabur saat Diberhentikan Polisi, Begini Penjelasan Polda Metro Jaya

Kompas.com - 20/04/2020, 15:58 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video kelompok pengendara motor yang kabur ketika diberhentikan polisi di kawasan Jakarta Selatan, viral di media sosial.

Video berdurasi satu menit 44 detik ini menampilkan beberapa anggota kelompok tersebut sedang melaju di jalan.

Ketika di depan ada polisi yang sedang melakukan imbauan, mereka pun memelankan laju motor mereka.

Baca juga: Turunkan Penumpang Motor, Polisi Tanggung Ongkos Naik Angkot

Namun, tiba-tiba sebagian besar dari mereka langsung melarikan diri dari polisi.

Dalam video, polisi terlihat memberhentikan dua pengendara motor.

"Tadi teman temannya mas semua kan? Saya enggak mau tahu, panggil semua teman-teman masnya yang kabur," kata polisi yang memberhentikan pengendara tersebut.

Polisi tersebut pun mengancam akan menahan motor pengendara itu jika tak memanggil kawan-kawannya.

Polisi itu nampak kesal karena kelompok tersebut malah kabur saat diberhentikan.

"Saya koperatif lho, pak," ucap pengendara yang diberhentikan.

"Bukan, temen-temen sampean. Orang saya enggak tilang kok, cuma meriksa doang. Kamu enggak menghargai polisi itu namanya," kata petugas polisi kembali.

Kasat Patwal Ditlantas PMJ, Kompol Argo Wiyono, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Kejadian tersebut, kata Argo, terjadi di jalan Pattimura, Jakarta Selatan pada Minggu (19/4/2020).

Mereka diberhentikan karena dianggap menganggu ketenangan warga lantaran bunyi knalpotnya yang bising.

"Knalpot enggak sesuai dengan spek menimbulkan kebisingan dan mengganggu karena suara itu kan. Kita memberikan imbauan supaya mereka ganti dengan knalpot yang standar," kata dia ketika dikonfirmasi, Senin (20/4/2020).

Argo mengatakan, hanya dua orang yang diamankan dari kelompok pengendara motor tersebut.

Dua orang ini pun diminta memanggil semua temanya yang kabur.

Baca juga: Hari Ketujuh PSBB Jakarta, Pengendara Mobil dan Motor Masih Bandel Tak Pakai Masker

"Terus ternyata ditunggui enggak mau balik-balik, akhirnya ya sudah kita berikan imbauan. Karena situasinya memang sekarang ini tidak diperbolehkan melakukan penindakan, kecuali yang berpotensi terjadinya laka lantas," kata dia.

Arggo mengimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah dan mengganggu ketenangan warga di saat-saat seperti ini.

Apalagi, kini pemerintah tengah gencar mengimbau masyarakat agar tetap di rumah selama pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com