JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta menjadi salah satu episentrum penyebaran virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) penyebab penyakit infeksi Covid-19 di Indonesia.
Hingga Senin (20/4/2020) kemarin, tercatat ada 3.112 kasus positif Covid-19 di Jakarta. Dari angka tersebut, 237 orang dinyatakan sembuh, dan 297 orang lainnya meninggal dunia.
Salah satu kelurahan dengan temuan kasus paling banyak di Jakarta adalah Petamburan di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tercatat ada 53 orang positif, 1 orang sembuh, dan 1 orang meninggal dunia di kelurahan itu.
Baca juga: Awal Mula Temuan 36 Kasus Positif Covid-19 di Asrama Bethel Petamburan
Tingginya kasus Covid-19 di wilayah itu tidak terlepas dari temuan di Asrama Seminari Bethel yang dikelompokkan sebagai kasus Covid-19 klaster Bethel.
Adanya kasus Covid-19 di asrama itu membuat lonjakan angka di Petamburan pada Rabu (15/4/2020) lalu menjadi 34 orang positif. Angka itu bertambah 25 kasus dari sehari sebelumnya yang hanya berjumlah sembilan orang.
Adanya kasus positif Covid-19 klaster Bethel diduga berawal dari salah satu mahasiswa asrama itu yang kembali dari perjalanan ke Lembang, Jawa Barat, Maret lalu.
Camat Tanah Abang Yassin Passaribu menduga, mahasiswa itu sudah terinfeksi Covid-19 ketika kembali ke asrama dan tanpa sadar menularkannya kepada para penghuni lain.
"Infonya mahasiswa dari Lembang datang ke sana, tidak lama berselang mulai satu per satu mahasiswa terjangkit," ujar Camat Tanah Abang, Yassin Passaribu, Senin kemarin seperti dikutip kantor berita Antara.
Yassin menduga demikian karena pada saat itu tidak ada warga di Petamburan, khususnya di Asrama Bethel, yang positif Covid-19.
Pada Maret lalu, dia menyebut bahwa masih ada aktivitas yang dilakukan di Asrama Seminari Bethel.
Baca juga: Asrama Bethel Petamburan Akan Didisinfeksi Berkala Setelah 36 Orang Positif Covid-19
"Maret itu masih ada aktivitas di Asrama tersebut," ungkapnya.
Kepala Asrama Seminari Bethel Tony Wattimena mengatakan, ia tidak mengetahui secara pasti awal terjadi penularan Covid-19 di asrama tersebut.
Soalnya, sudah tidak ada kegiatan belajar-mengajar maupun kedatangan tamu dari luar Jakarta di tempat itu dalam dua bulan terakhir.
"Kami itu sudah dua bulan terakhir tidak ada aktivitas belajar, termasuk menerima kunjungan dari luar yang datang ke asrama," ungkapnya.
Setelah mendapat kabar bahwa ada mahasiswa yang dinyatakan positif, pihak Seminari Bethel mengambil kebijakan untuk melakukan rapid test kepada semua penghuni asrama.