Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Sopir Angkot Tagih Bansos, Ini Jawaban Pemkot Depok

Kompas.com - 21/04/2020, 16:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok angkat suara mengenai desakan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Depok soal ribuan sopir angkot yang belum menerima bantuan sosial (bansos) hingga hari ketujuh pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kepala Bidang Jaminan Sosial Dinas Sosial Kota Depok Tri Rezeki Handayani mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima data sopir-sopir angkot yang diajukan menerima bansos.

"Kalau jumlahnya saya belum tahu karena kan begitu banyak data yang masuk. Sudah ada sebagian yang kami pilah, tapi saya enggak tahu itu sudah termasuk yang 2.000 tadi atau belum," kata dia kepada Kompas.com, Selasa siang.

Baca juga: Lebih dari 2.000 Sopir Angkot di Depok Menanti Bansos

Perempuan yang akrab disapa Kiki ini mengaku tak bisa memastikan secara rinci berapa jumlah sopir angkot yang akan menerima bansos.

Sebab, seluruh usulan penerima bansos dari warga maupun komunitas lain yang masuk ke Dinsos Kota Depok, akan dilebur tanpa pandang profesi, kemudian dikelompokkan berdasarkan domisili.

Di samping itu, Kiki menjelaskan, para sopir angkot kemungkinan akan mendapatkan bantuan dari Pemprov Jawa Barat atau pemerintah pusat.

Pasalnya, Pemkot Depok telah mencapai keputusan final dengan pencairan bansos berupa uang tunai Rp 250.000 per KK untuk 30.000 KK, tempo hari.

Baca juga: Sopir Angkot Belum Kebagian Bansos, Organda Depok Anggap Pemerintah Anak Emaskan Ojol

Artinya, jika para sopir angkot mengaku belum menerima bansos dari Pemkot Depok, maka mereka memang tak masuk dalam penerima bansos yang diakomodir Pemkot Depok.

"Data ini akan kita sampaikan ke Provinsi dan Pusat, bukan selalu ke situ (bansos dari Pemkot Depok). Nanti akan kami arahkan ke sumber bantuan yang mana, sesuai dengan validasi datanya," kata Kiki.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Organda Kota Depok M Hasyim menyatakan bahwa terdapat total lebih dari 2.000 sopir angkot di Depok, Jawa Barat yang saat ini menanti bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

Baca juga: Organda Depok Minta Bansos dari Pemerintah untuk 2.000-an Sopir Angkot

Bansos ini dianggap perlu segera dikucurkan karena sudah 7 hari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlaku di Depok dan memukul pendapatan harian para sopir angkot.

Hasyim berujar, pihaknya telah menyetorkan data para sopir angkot dan ojek pangkalan kepada Pemerintah Kota Depok.

Namun, hingga kini, belum ada kejelasan mengenai pencairan bansos itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com