BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi terus gencar melakukan rapid test secara acak ke sejumlah warga maupun kelompok warga.
Rapid test itu dilakukan agar dapat mengetahui peta penyebaran dan kasus positif baru.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memprediksi pasien positif Covid-19 akan tembus hingga 240 orang pada akhir April 2020.
"Semakin kita rapid test semakin banyak bertambah angka. Tapi enggak apa, itu jadi langkah antisipasi dan penanganan kita," kata pria yang akrab disapa Pepen itu di Stadion Patriot Candrabaga, Selasa (21/4/2020), sebagaimana dikutip Wartakotalive.com.
Baca juga: Ribuan Warga Tinggalkan Bekasi pada Maret 2020, Paling Banyak ke Tasikmalaya
"Saya yakin ini peningkatannya akan ada dan prediksi saya selaku ketua gugus jika sampai dengan April akhir menembus angka 240-an yang positif. Maka itu bukan zona merah lagi, sudah melebihi" lanjut dia.
Pepen menerangkan, selain karena rapid test, kenaikan angka kasus Covid-19 karena transmisi lokal.
Tiap beberapa jam saja selalu ada penambahan kasus baik ODP, PDP dan Positif.
"Saya enggak tahu ini ya apakah memang pandemi ini sudah sedemikian rupa, ini dari jam per jam perkembangan baik yang ODP, PDP, dan positif ini 6 jam ini ada tadi kalau enggak salah ada kenaikan 3," kata Pepen.
"Jadi sudah 195 orang dan yang meninggal sudah hampir 90-an orang," lanjut dia.
Rahmat menyebut, pihaknya saat ini telah melakukan rapid test terhadap 12.000 lebih warga dan akan terus melakukan tes secara acak kepada warga di Puskesmas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.