JAKARTA, KOMPAS.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta telah berjalan selama 12 hari.
Kepala Dinas Syafrin Liputo mengatakan, selama PSBB, volume kendaraan pribadi di jalan raya memang masih besar.
"Jadi berdasarkan data memang volume lalu lintas itu masih cukup tinggi walau tidak seramai hari-hari biasanya," ucap Syafrin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/4/2020).
Baca juga: Langgar PSBB Jakarta, 34 Perusahaan Ditutup Sementara
Apalagi sejumlah perusahaan masih bisa beroperasi selama PSBB berlangsung. Sehingga mobilitas para karyawan menggunakan kendaraan pribadi.
"Karena masih ada kegiatan usaha yang dikecualikan selama PSBB. Tentu perlu mobilitas di sana. Nah, dengan mereka menggunakan kendaraan pribadi maka potensi mereka tertular wabah ini makin kecil," kata dia.
Baca juga: Ibadah di Rumah Dibubarkan Tetangga, Keluarga Sudah Memaafkan Pelaku
Selain itu, volume kendaraan di jalan raya masih padat karena imbas pembatasan transportasi umum.
Pemprov DKI memang membatasi operasional kendaraan umum seperti MRT Jakarta, Transjakarta, LRT Jakarta.
"Jadi dari evaluasi kami jika dilihat, ini kebijakan gubernur untuk transportasi cukup efektif. Efektif kita lihat dari jumlah penumpang angkutan umum itu turun drastis. Dari keseluruhan itu memang kita mengarahkan masyarakat dalam beraktivitas itu menggunakan kendaraan pribadi," jelas Syafrin.
PSBB di Jakarta berlangsung mulai Jumat (10/4/2020) dan berakhir pada 23 April 2020. Kemungkinan Pemprov DKI akan memperpanjang PSBB.
Selama PSBB berlangsung, kendaraan umum dibatasi operasionalnya. Begitu pula dengan jumlah penumpang kendaraan pribadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.