Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Akan Pelajari Aturan Pemerintah Larang Masyarakat Mudik

Kompas.com - 21/04/2020, 18:33 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah akan melarang mudik pada Lebaran tahun ini untuk mencegah penyebaran virus corona penyebab pandemi Covid-19.

Hal itu ditegaskan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas lewat video conference, Selasa (21/4/2020). Kebijakan itu pun disambut baik oleh Pemerintah Kota Bekasi.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pihak Pemkot akan mempelajari teknis yang hendak dilakukan untuk mencegah agar warganya tidak mudik.

Baca juga: Lanjutkan Instruksi Presiden, Wali Kota Tangerang Minta Masyarakat Tak Mudik

Sebab, hingga kini pihak Pemkot Bekasi belum dapat surat resmi terkait larangan ini.

“Dukung, kami akan pelajari,” ujar Rahmat melalui pesan singkat, Selasa (21/4/2020).

Sekertaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi Enung Nurholis mengatakan, pihak Pemkot masih menunggu surat resmi larangan mudik dari Pemerintah Pusat.

Namun, Enung belum bisa memastikan apa saja kebijakan yang hendak diambil jika surat resmi larangan mudik tersebut telah diterimanya dari Pemerintah Pusat.

Baca juga: Luhut Ibaratkan Keputusan Larangan Mudik Seperti Operasi Militer

“Kalau sudah terima surat edarannya baru akan kami sampaikan ke masyarakat,” ucap Enung.

Diluar larangan mudik yang diembuskan pemerintah pusat, Pemkot Bekasi, kata Enung, sudah terlebih dahulu mengimbau masyarakat untuk tidak mudik.

Namun, sayangnya masih banyak masyarakat yang nekat untuk mudik meski jumlahnya tak banyak dari situasi normal.

Ia juga memastikan di kawasan terminal maupun bus-bus telah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Aturan dan penjagaannya aja yang kita ketatin. Semua bus dan terminal juga sudah sesuai standar protokol pencegahan Covid-18 dengan mengenakan masker, cek suhu tubuh dan menerapkan physical distancing,” kata Enung.

Baca juga: Ribuan Warga Tinggalkan Bekasi pada Maret 2020, Paling Banyak ke Tasikmalaya

Pihaknya kini juga rutin mendata warga Bekasi yang mudik ke kampung halaman.

“Kami jalani perintah Ditjen Otda Kemendagri untuk data pemudik,” tutur dia.

Presiden Jokowi sebelumnya beralasan masih banyak masyarakat perantauan yang bersikeras untuk mudik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com