Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Sambung Hidup di Tengah Pandemi, Warga Gadaikan Ponsel hingga Motor

Kompas.com - 21/04/2020, 20:07 WIB
Sabrina Asril

Editor

Gadai ponsel dan jualan layangan

Lain lagi cerita Ipung (46) dan Ratna (36), sepasang suami istri yang tinggal di Kawasan Limo, Depok, Jawa Barat itu bersama anak perempuannya berusia 3,5 tahun datang naik motor ke pegadaian untuk menjual ponsel pintarnya.

Kepada TribunJakarta.com, Ipung mengatakan akibat tak ada penghasilan, ia terpaksa menggadaikan ponselnya akibat tak ada penghasilan semenjak sekolah diliburkan.

Pekerjaan Ipung sebenarnya sebagai sopir antar jemput sekolah swasta di Pondok Cabe.

Semenjak sekolah diliburkan, dia juga terkena dampaknya dirumahkan tanpa digaji.

Baca juga: Data Pemprov DKI, 323.224 Pekerja Di-PHK dan Dirumahkan Imbas Covid-19

Ipung dan Ratna emiliki dua anak yang masih kecil yang harus dihidupi.

Anak sulung perempuan duduk di kelas satu SMP, sedangkan anak bungsu masih berusia 3,5 tahun.

Siang itu, mereka sebelumnya sudah mendatangi satu tempat gadai, akan tetapi uang yang bakal diterima jauh dari perkiraan mereka.

Di tempat Gadai di Kawasan Cinere, Limo ini, Ipung berharap bisa mendapatkan uang lebih tinggi dari tempat sebelumnya.

Hasil dari gadai ponsel, mereka gunakan untuk makan sehari-hari.

Baca juga: Kisah Dodo, Pengemudi Ojek Online Diusir dari Kontrakan dan Tidur di Pinggir Ruko

"Setelah dapat ini (uang gadai) buat kehidupan sehari-hari. Intinya mah buat makan dulu. Yang penting ada buat makan anak aja, kalau orangtua gampang makan apa aja bisa," ungkap Ipung yang sedang duduk di atas motor menunggu Ratna di tempat gadai pada Selasa (21/4/2020).

Untuk biaya hidup keluarganya, Ipung mencari penghasilan dengan berjualan layangan yang dibeli di Pasar Pondok Cabe.

Saat ini sedang musim bermain layang-layang.

"Buat nambah-nambah lumayan. Layangan seharga Rp 500 saya jual Rp 1.000. Benang beli Rp 1.000 saya jual Rp 2.000. Lumayan, sehari dapat Rp 30.000," bebernya.

Di masa pandemi Covid 19 ini, ada juga orang yang murah hati dengan Ipung.

Dia mendapatkan bantuan berupa sembako dari pihak sekolah dan orangtua murid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com