BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Allianz Insurance

Sempat Waswas, 2 Ketua RT di Zona Merah Ini Akhirnya Beranikan Diri Jalani Rapid Test

Kompas.com - 22/04/2020, 11:03 WIB
Agung Dwi E,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepastian mengikuti rapid test Covid-19 sempat membuat Bambang Sugiarta waswas. Meski begitu, ia tetap memberanikan diri untuk datang.

Bambang, yang juga seorang Ketua RT di Kelurahan Pasar Manggis, Jakarta Selatan, ingin memastikan apakah dirinya membawa virus corona tipe baru, SARS-CoV-2, yang menyebabkan pandemi. Terlebih, sebagai ketua RT, ia selalu bersentuhan dengan warga.

Hasil tes tersebut akan membuatnya lebih mudah menentukan langkah-langkah preventif berikutnya, baik untuk keluarganya maupun untuk warga di lingkungan RT. Maklum, Kelurahan Pasar Manggis termasuk zona merah.

Hingga Senin (20/04/2020), pasien positif di Kelurahan Pasar Manggis sebanyak 7 orang. Angka ini menempatkan Pasar Manggis di urutan keempat dari enam kelurahan di Kecamatan Setiabudi, setelah Karet Kuningan (10), Karet Semanggi 9), dan Menteng Atas (8).

“Wabah pandemi ini membuat waswas karena kondisinya makin lama bukan semakin berkurang malah bertambah. Yang saya pikirkan, sampai kapan corona ini berakhir,” kata Bambang berbagi pada Kompas.com usai melakukan rapid test yang diselenggarakan Allianz bersama Halodoc di CIBIS Park, Jakarta, Senin.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Mutasi Langka Virus Corona SARS-CoV-2, Ini Penjelasannya

Sekalipun Bambang khawatir, ia bersama warga di lingkungannya terus melakukan langkah-langkah preventif. Bambang terus menyosialisasikan bahaya Covid-19, meminta warga untuk tetap berada di rumah, dan hidup bersih, seperti cuci tangan.

Selain itu, Bambang pun meminta warga untuk tidak berkumpul atau berkerumun lebih dari 4 atau 5 orang. Di lingkungannya, Bambang menerapkan jam malam.

Warga tidak boleh pergi jauh dari kompleks rumah dan harus kembali ke rumah masing-masing paling terlambat pukul 10 malam.

“Penyemprotan disinfektan juga dilakukan berkala saat akhir pekan. Ini demi mencegah corona,” ujar Bambang.

Bambang tak sendirian. Kekhawatiran serupa juga dialami kolega sesama ketua RT, Hasan Bainur.

Selama wabah Covid-19, pekerjaannya di bidang modal ventura tersendat. Biasanya ia hanya libur di hari Minggu, kini praktis aktivitas pekerjaannya berkurang drastis.

“Dengan adanya wabah ini, pendapatan berkurang,” ujar Hasan kepada Kompas.com.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 22 April: 2,5 Juta Orang Terinfeksi, 688.639 Sembuh

Meski demikian, tak ada alasan bagi Hasan untuk tidak menjalankan kewajiban sebagai ketua RT dan pemimpin keluarga. Ia meminta warganya untuk terus menjaga kebersihan dan mengikuti arahan pemerintah.

“Kita jangan menyalahkan si A atau si B. Kita ikut jalan yang baik,” imbuhnya.

Hasan pun memberanikan diri mengikuti rapid test corona di CIBIS Park, Jakarta Selatan. Sama seperti Bambang, ia ingin memastikan dirinya membawa virus atau tidak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com