Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Seputar Video Hoaks Pembegalan di Cilandak

Kompas.com - 23/04/2020, 09:47 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seorang pria mengaku telah jadi korban pembegalan di Jalan Bangau, Cilandak, Jakarta Selatan pada Selasa (21/4/2020) lalu beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, pria yang belakangan diketahui berinisial FH, memakai perban di jari tangan. Celananya pun sobek. Itu menguatkan klaimnya bahwa ia menjadi korban pembegalan. 

FH menyatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. 

Baca juga: Video Korban Begal di Cilandak Hoaks

Bedasarkan informasi dalam video tersebut, polisi melakukan penyelidikan. Setelah serangkaian penyidikan, polisi akhirnya memastikan bahwa video itu hoaks.

1. Video hoaks

Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Budi Sartono mengatakan, klaim orang orang video tersebut hoaks. 

Polisi telah mendatangi lokasi yang disebutkan. Warga setempat membantah telah terjadi pembegalan di lokasi itu.

Polisi kemudian mencari keberadaan FH. Dia akhirnya ditangkap di kawasan Srengseng, Jakarta Barat, bersama bibinya yang berinisial MN. Sang bibi berperan sebagai pengunggah video.

"Mereka ditangankap dini hari ini," kata Budi Sartono saat konferensi pers melalui akun Instagram @polresmetrojaksel, Rabu. 

Budi Sartono mengatakan, para pelaku mengaku motif mereka adalah agar masyarakat berhati-hati berkendara di jalan. 

"Alasannya karena ingin memberikan imbauan kepada masyarakat. Jadi tidak benar. FH dan MN sudah dimintai keterangan, barang bukti diamankam," kata dia.

NM dan FH kini dijerat Pasal 14 Jo Pasal 15 subsider Pasal 28 tentang perubahan UU ITE No 11 Tahun 2008. Keduanya terancam hukuman pidana maksimal enam tahun penjara.

2. Berawal dari tersangka berbohong

Video hoaks tersebut berawal dari kebohongan yang dibuat salah satu tersangka.

Budi Sartono mengatakan, FH meminjam sepeda motor nilik NB seharian penuh. Hal itu  membuat MN khawatir. Ketika pulang ke rumah, MN bertanya mengapa FH pergi begitu lama. 

Panik dengan pertanyaan tersebut, FH beralasan bahwa dia menjadi korban begal. FH mengaku dibegal di Jalan Bangau, Cilandak, Jakarta Selatan pukul 15.00 WIB.

"'Saya dibegal nih' kata FH. 'Saya rekam ya, saya rekam ya, kalau kamu bohong' kata tersangka MN. Masalahnya langsung di-upload, tidak konfirmasi dulu, tidak lapor ke polisi dulu akhirnya jadi viral," kata Budi.

3. Residivis kasus narkoba

FH rupanya baru dua bulan bebas dari penjara. Dia mantan narapidana kasus narkoba.

Kini FH harus kembali ke balik jeruji besi.

Proses pemeriksaan dirinya ditangani Polsek Cilandak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com