Ia khawatir pelanggannya justru makin surut dan tidak jadi membeli akibat harga kue Lebaran ikut naik.
"Kalau mahal-mahal enggak ada yang mau beli, lagi pula perekonomian juga lagi sulit. Jadi enggak mau naikkin harga," ujar Dyah.
Dari grup ke grup WhatsApp
Dyah tetap optimistis akan mendapatkan pesanan dengan cara menyebar pesan berantai dari grup satu ke grup WhatsApp lainnya.
Bahkan, beberapa pelanggan yang tahu sudah menanyakan kepada Dyah kapan bisa melakukan pemesanan.
"Promosi tetap lewat WA dan medsos, biasanya ready barangnya jadi tinggal kirim. Semoga ada yang beli, dah laris kayak tahun lalu," harap Dyah.
Dyah pun rela memaketkan kue bila ada pelanggan yang memesan dari luar Jakarta atau Bekasi.
"Semoga pelanggan-pelanggan yang tingal di Jakarta, Bogor, Tangerang, Serang pada mau pesan mau tidak mau dipaketin. Kalau di Bekasi bisa saya anterin langsung," ucap Dyah.
Berkaca dari tahun lalu, dalam satu bulan Dyah dan kakaknya mampu mengumpulkan hasil penjualan hingga belasan juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.