Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Kue Kering Prediksi Penjualan Tahun Ini Tidak Seramai Ramadhan Sebelumnya

Kompas.com - 23/04/2020, 11:20 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan niat pedagang kue kering untuk menawarkan berbagai macam kue kepada pelanggan mereka saat memasuki Ramadhan.

Salah satunya Dyah (30), warga Bekasi ini merintis bisnis sampingan dengan berdagang kue sejak 2019 lalu.

"Saya jadi reseller ya sejak 2019, kadang juga ikut bantu buat kue, ngadonin kue juga, karena kakak juga yang buat, jadi bantu-bantu," kata Dyah saat dihubungi, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Ramadhan Tahun Ini dan Seruan Ibadah di Rumah

Berbagai jenis kue dibuat Dyah dan kakaknya setiap akhir pekan. Nastar, kastangel coklat, putri salju, menjadi kue andalan mereka saban Ramadhan.

Harganya pun relatif terjangkau, yakni Rp 55.000-Rp 85.000 per toples, tergantung jenis kuenya.

"Bulan puasa biasa yang laris itu nastar keju ya, jelang Lebaran juga banyak yang pesan," kata Dyah.

Baca juga: Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan Digelar Kamis Sore Ini, Berikut Rangkaiannya

Untuk tahun ini, Dyah memprediksi bahwa pesanan tidak akan seramai tahun lalu. Hal ini tak lepas dari imbas pandemi Covid-19 yang disebabkan infeksi virus corona tipe 2 atau SARS-CoV-2.

"Prediksi enggak kayak tahun kemarin, apalagi kalau pesan sekarang kan pasti lewat online dan harus kirim paket kue. Sedangkan, kalau tahun kemarin tinggal bawa dan kasih orangnya langsung, ketemuan sekalian jalan atau pulang dari kantor. Tapi berharap sih tetap pada beli," ujar Dyah.

Selain memprediksi penjualan yang bisa saja seret, Dyah mengeluhkan bahwa beberapa bahan kue mengalami kenaikan harga.

Itu sebabnya Dyah kadang mencari bahan kue lewat aplikasi jual beli online, dan juga datang ke toko bahan-bahan kue.

"Bahan kue, insya Allah enggak susah beberapa ada kalau tidak ya bisa pesan lewat online. Tapi kadang kakak saya juga beli bahannya di toko kue langsung pakai masker, sampai rumah langsung cuci-cuci semua," ujar Dyah.

"Ada itu gula pasir itu naik, saya biasa beli harganya Rp 12.500 per kilogram. Sekarang di pasaran naik bisa Rp16.000 sampai Rp 18.000 per kilogram," sambung Dyah.

Meski naik, Dyah tetap membuka pesanan dan membuat kue.

Tidak naikkan harga

Beberapa harga bahan baku membuat kue naik, tetapi Dyah bukan berarti menaikkan harga kue yang dijajakannya ke pelanggan.

Ia khawatir pelanggannya justru makin surut dan tidak jadi membeli akibat harga kue Lebaran ikut naik.

"Kalau mahal-mahal enggak ada yang mau beli, lagi pula perekonomian juga lagi sulit. Jadi enggak mau naikkin harga," ujar Dyah.

Dari grup ke grup WhatsApp

Dyah tetap optimistis akan mendapatkan pesanan dengan cara menyebar pesan berantai dari grup satu ke grup WhatsApp lainnya.

Bahkan, beberapa pelanggan yang tahu sudah menanyakan kepada Dyah kapan bisa melakukan pemesanan.

"Promosi tetap lewat WA dan medsos, biasanya ready barangnya jadi tinggal kirim. Semoga ada yang beli, dah laris kayak tahun lalu," harap Dyah.

Dyah pun rela memaketkan kue bila ada pelanggan yang memesan dari luar Jakarta atau Bekasi.

"Semoga pelanggan-pelanggan yang tingal di Jakarta, Bogor, Tangerang, Serang pada mau pesan mau tidak mau dipaketin. Kalau di Bekasi bisa saya anterin langsung," ucap Dyah.

Berkaca dari tahun lalu, dalam satu bulan Dyah dan kakaknya mampu mengumpulkan hasil penjualan hingga belasan juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com