Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Puasa di Tengah Pandemi Covid-19, Rindu Bukber hingga Ngabuburit

Kompas.com - 23/04/2020, 15:14 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat yang beragama muslim dalam waktu dekat akan menunaikan ibadah puasa kemudian merayakan hari raya Idul Fitri.

Setiap umat muslim pasti memiliki kesan dan kenangan tersendiri dari tahun ke tahun kala menunaikan ibada puasa.

Namun sepertinya tahun ini akan menjadi bulan puasa yang paling berbeda dari biasanya. Pasalnya, masyarakat harus berpuasa di tengah pandemi Covid-19.

Alhasil, sosial distancing harus selalu diterapkan selama satu bulan berpuasa. Tentunya, kegiatan bersama keluarga besar yang kerap dilakukan selama bulan puasa pun tidak bisa dilakukan.

Baca juga: Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19, Warga Bekasi Dilarang Buka Puasa Bersama hingga Shalat Tarawih di Masjid

Ibnu (25), selaku salah satu umat muslim yang tinggal di Bekasi juga merasakan keresahan tersebut.

"Ya sebenarnya jadi beda sekali puasa tahun ini. Banyak kebiasaan yang kita kangenin selama bulan puasa seperti ngabuburit, kumpul keluarga, buka puasa bareng, ramai ramai beli takjil. Tapi ya kan untuk sekarang ini berarti tidak bisa dulu," kata Ibnu, Kamis (23/4/2020).

Terlebih jika lebaran tiba, dia tidak bisa membayangkan jika bertemu dengan keluarga besar dihari kemenangan harus tertunda selama pandemi Covid-19.

"Yah mau enggak mau kita saling sapa dengan saudara lewat media sosial. Kalau pun enggak bisa ketemu, kita paling hanya kirim-kirim makanan, kirim- kirim parsel sama saudara," terang dia.

Baca juga: 4 Tips Persiapan Puasa Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19

Yudistira (19) pun berpendapat sama. Mahasiswa yang berkuliah di Jakarta ini mengaku sangat merindukan momen buka bersama teman SD, SMP dan SMA selama bulan puasa.

Bahkan, Yudis mengaku tidak pernah absen ikut bukber bersama teman sekolah setiap tahun.

"Justru itu yang akan saya kangenin. Pasti ada saja undangan bukber SD, SMP, SMA di grup WhatsApp. Enggak kebayang kalau tahun ini enggak bisa bukber karena social distancing," kata dia

Lain hal degan Yudis,  Rifai (20) selaku warga Cibubur, Jakarta Timur justru merindukan momen membangunkan warga untuk sahur selama bukan puasa.

Baca juga: 10 Manfaat Kesehatan Timun Suri dan Blewah, Buah yang Identik dengan Bulan Puasa

Sejak remaja, dia dan teman-teman rumahnya selalu terlibat dalam membangun warga untuk sahur.

Dia sadar selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), berkerumun dan membangunkan warga sudah tidak bisa dijalankan lagi.

"Justru momen sama anak-anak, keliling-keliling bangunin sahur yang paling ngangenin. Jalan masuk-masuk ke gang nggak berasa capek karena bareng-bareng,"

Dia berharap, pandemi Covid-19 ini bisa cepat berlalu agar semua aktivitas keagamaan dan keseharian bisa kembali seperti biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com