Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolong Mereka yang Terdampak PSBB di Pesisir Jakarta...

Kompas.com - 23/04/2020, 16:18 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama 48 hari ke depan atau sampai tanggal 28 April 2020.

Hal itu berarti bahwa warga akan menjalani ibadah puasa dan hari raya Idul Fitri dengan segala pembatasan-pembatasan yang dilakukan.

Bagi sebagian pekerja kantoran yang punya penghasilan tetap, perintah untuk bekerja dari rumah mungkin bukan suatu masalah. Mereka bisa memanfaatkan teknologi untuk terus bekerja dan mendapatkan gaji bulanan.

Baca juga: Pemprov DKI Akui Keliru Susun Data Penerima Bantuan Sosial

Tapi hal ini tak berlaku bagi mereka yang bekerja harian, seperti halnya mereka yang tinggal di Kampung Kerang, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sebagian dari mereka kehilangan pendapatan untuk melanjutkan hidup.

Para pengupas kulit kerang hijau salah satu yang terdampak. Larangan pemerintah untuk tidak membentuk kerumunan menghilangkan mata pencarian mereka.

Pertanyaan-pertanyaan seperti "Bagaimana cara kami makan?" atau "Apakah kami akan berpuasa tanpa berbuka?" muncul dibenak mereka.

Apalagi ketika melihat persebaran bantuan sosial dari Pemprov DKI hingga saat ini belum merata.

Namun, untungnya masyarakat Indonesia masih menjunjung tinggi gotong royong.

Dalam kondisi sulit pun ada saja yang peduli untuk membantu sesamanya. Setidaknya itu yang dilakukan Mahmud Hasibuan dan teman-temannya di Yayasan Rumpun Anak Pesisir.

Saat ini, mereka tengah menggalang donasi lewat Kitabisa.com dan membuat dapur umum untuk kaum marginal di pesisir Jakarta yang terdampak wabah Covid-19 ini.

Mahmud mengatakan, niat itu berawal ketika mereka mendengar curhatan-curhatan warga miskin di Muara Angke, Jakarta Utara yang memang sudah dekat dengan mereka.

"Mereka sudah kehilangan pekerjaan, yang mengupas kerang enggak boleh kumpul-kumpul dan diawasi. Ada juga ibu-ibu yang bercerita sampai harus minta-minta tetangga yang sebenarnya tidak mampu juga," kata Mahmud saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Bahkan kata Mahmud, sempat terbesit niat untuk melakukan aksi kriminal untuk mengisi perut yang kosong.

Untungnya kebanyakan dari mereka masih bisa menggunakan akal sehat saat mengingat bagaimana nasib keluarga jika tertangkap polisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com