JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia tak lagi sekadar penyakit yang menciderai ketahanan kesehatan nasional.
Penyakit ini telah menyerang berbagai sektor kehidupan termasuk perekonomian.
Hampir semua golongan manusia terdampak, entah si kaya, si miskin, pejabat hingga rakyat biasa.
Namun, sejauh ini mereka yang berpenghasilan harian lah yang paling merasakan penderitaannya.
Salah satu cerminan hal tersebut terjadi di pesisir Jakarta, tepatnya kawasan Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca juga: Anies Sebut APBD DKI Anjlok 53 Persen Gara-gara Covid-19
Kebanyakan mereka mengharapkan pundi-pundi dari penghasilan harian seperti mengupas kulit kerang, berjualan, dan sebagainya.
Namun saat wabah ini menyerang, berbagai usaha itu lumpuh. Bahkan warga tak diberi kesempatan untuk memikirkan hari esok. Untuk isi perut hari ini saja sulit.
Hal itu disampaikan oleh Mahmud Hasibuan, pendiri Yayasan Rumpun Anak Pesisir yang berbasis di Blok Eceng, Muara Angke.
Biasa mengajar anak-anak tak mampu di sana, Mahmud cukup dikenal warga sekitar. Mereka tak segan mengutarakan keluh kesahnya kepada Mahmud.
"Mereka sudah kehilangan pekerjaan, yang mengupas kerang enggak boleh kumpul-kumpul dan diawasi. Ada juga ibu-ibu yang bercerita bagaimana susahnya mencari makan sampai harus minta-minta tetangga yang sebenarnya tidak mampu juga," kata Mahmud saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/4/2020).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.