JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar penangkapan peneliti yang juga aktivis demokrasi Ravio Patra oleh kepolisian pada Kamis (23/4/2020) kemarin mengejutkan sejumlah kalangan.
Informasi penangkapan Ravio awalnya beredar di media sosial. Direktur Eksekutif Safenet Damar Juniarto kemudian membenar penangkapan itu. Setelah itu, informasi penangkapan tersebut semakin viral.
Damar mengungkapkan, Ravio ditangkap jajaran Polda Metro Jaya tetapi dia tidak tahu jajaran mana di kepolisian yang melakukan itu dan dari informasi yang dia himpun, Ravio berada di Polda Metro Jaya.
"Tidak tahu siapa yang menangkap, sekarang RP (Ravio Putra) ada di PMJ (Polda Metro Jaya)," kata Damar saat dikonfirmasi, Kamis.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Aktivis Ravio Patra Versi Koalisi Masyarakat Sipil
Damar menduga, penangkapan Ravio berkaitan dengan pesan berantai bernada provokatif yang dikirim melalui nomor WhatsApp Ravio.
Menurut Damar, akun WhatsApp Ravio telah diretas oleh oknum tak bertanggung jawab. Ravio menceritakan kepada Damar tentang peretasan akun WhatsApp miliknya pada Rabu lalu pukul 14.00 WIB.
Ketika itu, kata Damar, saat Ravio mencoba untuk mengakses akun WhatsAppnya, muncul tulisan "You've registered your number on another phone". Ravio pun menerima pesan berisi permintaan pengiriman OTP (one time password).
Damar menyarankan agar Ravio melaporkan dugaan peretasan akunnya melalui call center WhatsApp.
"Peristiwa itu saya minta segera dilaporkan ke Whatsapp. Akhirnya oleh head of security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan," ujar Damar.
Selang dua jam, Ravio akhirnya bisa mengakses kembali akun WhatsApp-nya. Saat itu, Ravio mengetahui bahwa peretas akun WhatsApp-nya telah mengirimkan pesan bernada provokatif.
Intinya pesannya mendorong orang untuk berkumpul dan melakukan penjarahan pada 30 April.
Masih pada Rabu siang itu, kata Damar, Ravio mendapat panggilan dari sejumlah nomor asing dengan kode negara Malaysia dan Amerika Serikat.
Damar kemudian menyarankan Ravio mengumpulkan semua bukti berkaitan dengan peretasan akun WhatsApp-nya. Namun, Damar tidak dapat menghubungi Ravio pada Rabu pukul 19.14 WIB.
"Sudah lebih dari 12 jam tidak ada kabar, saya baru dapat informasi Ravio ditangkap semalam oleh intel polisi di depan rumah Aman," ungkap Damar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.