Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 80 Persen Wilayah Depok Zona Merah Covid-19, Wali Kota Mohon Warga Patuh PSBB

Kompas.com - 24/04/2020, 14:21 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta warganya agar serius mengurangi aktivitas yang tak perlu di luar rumah selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diharapkan sanggup menekan jumlah kasus Covid-19.

Pasalnya, situasi semakin berbahaya karena 79 persen wilayah Depok sudah masuk dalam kategori zona merah penyebaran Covid-19.

Seluruh kecamatan yang ada di Depok sudah mencatat kasus Covid-19.

"Sebaran virus Corona ini, semua kecamatan di Kota Depok sudah menjadi zona merah, dengan 50 dari 63 kelurahan menjadi zona merah virus corona," ujar Idris melalui keterangannya kepada wartawan, Jumat (24/4/2020).

Baca juga: IDI: Depok Harusnya Lakukan 200-300 Tes Covid-19 PCR Per Hari

Melalui data Covid-19 yang diperbarui berkala pada situs resmi ccc-19.depok.go.id, seluruh kelurahan sudah mencatat adanya PDP Covid-19.

Namun, berbeda dari pernyataan Idris, total 53 dari 63 kelurahan sudah mencatat kasus positif Covid-19, berdasarkan data pada situs resmi ccc-19.depok.go.id yang dilihat Kompas.com, Jumat.

Nol kasus positif Covid-19 tersisa tinggal di 10 kelurahan, yakni Duren Mekar, Bojongsari Lama, Gandul, Bojong Pondok Terong, Pengasinan, Pasir Putih, Cinangka, Sawangan Lama, Leuwinanggung, Sukamaju Baru.

Tiga kategori tersisa nol kasus positif Covid-19 adalah "lain-lain", "luar Depok", dan "tidak diketahui".

Jika data ini yang jadi acuan, maka zona merah penyebaran Covid-19 di Depok sudah 84 persen.

Baca juga: RSUD Depok Miliki Mesin PCR untuk Tes Covid-19 Awal Mei

Idris mengakui bahwa kasus Covid-19 dan jumlah korban meninggal dunia terus bertambah dari waktu ke waktu.

Jumlah ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan), dan OTG (orang tanpa gejala) juga naik dengan relatif cepat.

Dalam sepekan pertama pelaksanaan PSBB, misalnya, Depok mencatat penambahan 59 kasus positif Covid-19 dengan 2 pasien sembuh dan 1 korban wafat.

Dalam kurun yang sama, terjadi kenaikan signifikan pada kategori PDP dengan total penambahan 75 pasien dalam sepekan.

"Melihat itu semua, saya mengajak semua warga untuk mematuhi ketentuan PSBB, utamanya berdiamlah di rumah masing-masing," kata Idris.

"Mohon dengan hormat dan saya minta dengan rasa kasih sayang kepada seluruh warga untuk tidak berkerumun, berdiam diri di rumah masing-masing," imbuh dia.

Baca juga: Pemkot Depok Diharapkan Siapkan 10 Laboratorium Tes Covid-19

Namun, warga miskin di Depok mengeluhkan bantuan yang tidak kunjung datang selama penerapan PSBB.

Data per Kamis (23/4/2020), sebanyak 221.327 kepala keluarga/kelompok penerima manfaat (KK/KPM) di Depok belum diproses untuk menerima bantuan sosial dari pemerintah tingkat kota, provinsi, maupun pusat.

Jumlah itu setara dengan 68,6 persen dari total 322.320 KK/KPM di Depok yang sejauh ini tercatat menjadi tanggung jawab pemerintah untuk dibantu, selama masa pandemi Covid-19 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com