Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perawat Pasien Covid-19, Pakai Diapers, hingga Tak Makan dan Minum 10 Jam

Kompas.com - 24/04/2020, 14:35 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga medis menjadi garda terdepan yang berhadapan langsung menangani pasien yang terjangkit Covid-19.

Semenjak wabah Covid-19, tenaga medis menjadi sorotan masyarakat karena rawan tertular Covid-19 dan sangat mengancam nyawa.

Hal itu terbukti dengan sudah puluhan dokter dan perawat di Indonesia yang meninggal dunia selama pandemi Covid-19.

Bima, salah seorang tenaga medis yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta sadar dirinya sangat rawan dan mudah sekali terpapar Covid-19 dari pasien yang ditanganinya.

"Ya kita di sini semua profesional karena tujuan kita di sini adalah menjadi relawan. Jadi tidak bisa ngeluh juga, mau gimana ya kita jalani saja. Keluarga juga sudah mengerti profesi kita begini," kata Bima kepada Kompas.com, Jumat (24/4/2020).

Baca juga: Jenazah Perawat Shelly Dilepas dengan Penghormatan Terakhir di RS Tarakan

Pria asal Kalimantan itu mengaku sudah hampir satu bulan bertugas menangani pasien Covid-19 di RSD Covid-19 Wisma Atlet.

Tiap harinya dia jalani tugas mulia itu dengan semangat dan penuh harapan pasien yang ditanganinya bisa segera sembuh.

Bima menjelaskan bahwa dirinya dan perawat lain bekerja dibagi tiga waktu, yakni kerja pagi, kerja siang, dan kerja malam.

Dalam sepekan, tiap tenaga medis pasti mendapatkan giliran masing-masing waktu kerja tersebut.

"Dinas pagi itu total kerjanya delapan jam, dinas siang juga. Dinas malam yang 10 jam, karena dinas malam dari jam 10 malam sampai jam delapan pagi," ujar Bima.

Baca juga: Cerita Penyintas Covid-19, Termotivasi Semangat Para Tenaga Medis...

Selama bekerja, seluruh tenaga medis wajib selalu mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).

Selama berjam-jam pula, para tenaga medis harus menahan panas dan gerah memakai APD.

Lapar dan haus saat bertugas sudah menjadi hal yang biasa bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.

"Selama ada di dalam (tower 7/tempat pasien Covid-19) harus pakai APD terus. Kita juga tidak makan dan minum, itu wajib. Ini serius, jadi itu diwajibkan dari diri kita sendiri, walaupun itu sebenarnya tidak wajib banget, tapi kita mewajibkan diri karena kan kita tidak tahu (keberadaan) virus itu. Jadi selama hampir 10 jam itu pakai APD," ujar Bima.

Lalu, bagaimana kalau mau buang air kecil atau besar?

Bima menjelaskan bahwa dirinya dan para tenaga medis lainnya yang sedang bertugas dan menggunakan APD tidak bisa buang air kecil atau besar di toilet.

Sebab, hal itu dilakukan harus dengan melepas APD. Sedangkan, selama bertugas di dalam area ruang perawatan pasien Covid-19, APD tidak boleh dilepas.

Baca juga: 11 Dokter Terinfeksi Covid-19 di Kota Bekasi

Oleh karena itu, umumnya para tenaga medis memakai popok dewasa atau diapers saat bertugas mengenakan APD.

"Harus pakai diapers karena kan kita tidak bisa BAB atau BAK," ujar Bima.

Bima mengaku kebutuhan tenaga medis, seperti APD, makanan, minuman, vitamin sangat tercukupi selama bertugas di RSD Covid-19 Wisma Atlet.

Asupan itu sangat penting bagi Bima untuk bekal sebagai tenaga saat bekerja berjam-jam gunakan APD serta tidak makan dan minum.

Dia berharap wabah Covid-19 ini segera berakhir dan masyarakat diharapkan menjalani anjuran pemerintah untuk tetap berada di rumah dan mengurangi aktifitas di luar rumah.

"Untuk masyarakat harus diperhatikan social distancing-nya, ikuti aturan pemerintah dengan baik, cuci tangan selalu pakai sabun," ujar Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com