Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli: Ravio Patra Bisa Laporkan Peretasan Akun ke Head of Security WhatsApp hanya jika Punya Jalur Tak Resmi

Kompas.com - 24/04/2020, 15:39 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli digital forensik Ruby Alamsyah menyatakan, klaim aktivis demokrasi Ravio Patra telah melaporkan dugaan peretasan akun WhatsAppnya kepada Head of Security WhatsApp hanya bisa dilakukan jika Ravio punya jalur tidak resmi untuk itu.

Pasalnya, pengguna WhatsApp hanya dapat melaporkan dugaan peretasan akunnya melalui e-mail support@WhatsApp.com.

"Saya jamin kalau benar ada informasi dari Head of Security, seperti yang dinarasikan, dijamin pasti itu bukan jalur resmi. Main belakang. Bukan menggunakan jalur resmi. Kan jalur resmi hanya kontak melalui support@whatsapp.com," kata Ruby kepada Kompas.com, Jumat (24/4/2020).

Ruby menyampaikan, WhatsApp akan merespons cepat laporan penggunanya. Mereka akan mengidentifikasi dugaan peretasan akun WhatsApp dalam periode tertentu.

Baca juga: Tim Penasihat Hukum Mengaku Kesulitan Dampingi Ravio Patra

"Jika menjadi korban (peretasan), cuma kirim email ke support@whatsapp.com dengan berisi stolen account, tolong diblokir. Itu WhatsApp akan segera, dalam waktu hitungan jam, rata-rata harian, itu akan direspon," ungkap Ruby.

Jika terbukti ada peretasan akun oleh orang tak bertanggung jawab, WhatsApp akan langsung mengatur ulang akun pengguna sehingga peretas tak bisa mengaksesnya.

"Laporan kita itu dicek oleh WhatsApp, akan dilihat apakah ada dua aktivitas login di dua device berbeda. Kalau ada, itu berarti laporan itu benar dan WhatsApp akan memilih reset semuanya," ujar Ruby.

"Sehingga bisa membuat pelaku (peretasan) enggak bisa akses lagi, tapi korban bisa segera me-recovery akunnya," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, akun WhatsApp milik Ravio Patra diduga telah diretas oknum tak bertanggung jawab.

Peretas diduga kemudian menggunakan akun WhatsApp Ravio untuk menyebarkan pesan berantai bernada provokatif. 

Direktur Eksekutif Safenet Damar Juniarto kemudian menyarankan Ravio untuk melaporkan dugaan peretasan akun itu melalui call center WhatsApp.

"Peristiwa itu saya minta segera dilaporkan ke Whatsapp. Akhirnya oleh Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan," ujar Damar, Kamis kemarin.

Yang terjadi selanjutnya adalah Ravio tangkap polisi atas kasus dugaan penyebaran berita onar yang menghasut tindak kekerasan dan kebencian.

Baca juga: Dipulangkan Polisi, Aktivis Ravio Patra Berstatus Saksi

Polis mengatakan, ada pihak yang mengadukan Ravio. Pelapor mengaku, menerima pesan singkat melalui WhatsApp yang berisi ajakan untuk melakukan penjarahan pada April 2020.

Polisi lalu menelusuri dan menemukan bahwa pemilik nomor yang menyebarkan pesan tersebut adalah Ravio. Polisi pun menangkap Ravio bersama seorang warga Belanda berinisial RS di kawasan Menteng.

Polisi menyatakan sudah mengirimkan telepon genggam Ravio kepada laboratorium forensik. Langkah itu dilakukan untuk mendalami dugaan peretasan yang dialami Ravio.

Hari ini, polisi memulangkan Ravio. Dia kini berstatus sebagai saksi kasus penyebaran berita onar melalui aplikasi WhatsApp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com