JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia masih bertambah tiap harinya. Hingga Kamis (23/4/2020), pemerintah mengumumkan bahwa total sudah ada 7.775 kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 960 pasien sembuh dan 647 pasien meninggal dunia.
Jumlah pasien yang sembuh perlahan melebihi jumlah pasien yang meninggal dunia.
Terkait hal itu, Defta, salah seorang perawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Jakarta mengatakan, selama bertugas, dirinya selalu melihat semangat tinggi dari para pasien untuk sembuh dari Covid-19.
Sehari-hari, Defta bertugas menangani pasien di ruang rawat inap.
Baca juga: Cerita Perawat Pasien Covid-19, Pakai Diapers, hingga Tak Makan dan Minum 10 Jam
Dia melihat, mayoritas pasien memiliki daya juang dan semangat yang besar untuk bisa sembuh.
"Kalau khusus pasien di ruang rawat inap saya itu mayoritas punya semangat tinggi untuk sembuh gitu. Mereka termotivasi sendiri untuk sembuh, selain kita yang memotivasi, mereka juga semangat termotivasi sendiri," kata Defta kepada Kompas.com, Jumat (24/4/2020).
Semangat untuk sembuh itu terlihat dari inisiatif pasien untuk olahraga secara teratur tiap harinya.
Defta menambahkan, 50 pasien yang ditanganinya seluruhnya tidak ada yang stres atau tertekan.
"Kalau di ruangan saya, tidak ada yang stres atau tertekan, semuanya semangat. Mereka saling menyemangati satu sama lain, saling bertukar pikiran," ujar Defta.
Baca juga: Cerita Penyintas Covid-19, Termotivasi Semangat Para Tenaga Medis...
Defta makin salut dengan semangat pasien yang bertekad untuk sembuh. Meski banyak di antara pasien yang sedih karena dikucilkan di lingkungan masyarakat, namun hal itu tidak membuat pasien patah semangat untuk sembuh.
"Mereka juga suka curhat dari WA (Whatsapp), dikucilkan di luar (masyarakat) katanya tapi di sini kita harus tetap semangat sembuh katanya," ujar Defta.
Sementara itu, Randi, perawat di RSD Covid-19 Wisma Atlet yang bertugas memberikan trauma healing kepada pasien mengatakan, mayoritas pasien yang jiwanya tertekan itu dipicu tekanan dari masyarakat.
Baca juga: Hampir 80 Persen Wilayah Depok Zona Merah Covid-19, Wali Kota Mohon Warga Patuh PSBB
Beberapa pasien juga stres karena terlalu lama berada di dalam kamar selama berminggu-minggu.
"Kalau ada yang butuh trauma healing biasanya kita suruh berkumpul biar sekalian. Pemicunya rata-rata tekanan dari luar seperti dikucilkan itu, ada juga yang stres kelamaan di kamar kan," ujar Randi.
"Kita berikan trauma healing kita ubah pola pikirnya dengan metode hipnotis. Setelah selesai mereka umumnya normal lagi kembali semangat untuk sembuh lagi," lanjut Randi.
Bagi Randi dan Defta, semangat pasien Covid-19 untuk bisa sembuh total menjadi pemicu semangat mereka untuk bekerja.
Melihat pasien yang bisa sembuh merupakan hal paling bahagia bagi Randi, Defta, dan tenaga medis lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.