JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 17 orang tahanan Polsek Kalideres, Jakarta Barat, berusaha kabur dari penjara, Kamis (16/4/2020) malam.
Sebanyak 16 orang di antaranya langsung ditangkap pada malam itu. Sementara seorang tahanan berhasil lolos, tetapi belakangan tewas tertembak polisi.
Kapolres Metro Jakbar Kombes Pol Audie S Latuher menjelaskan, otak pelarian kawanan tahanan itu adalah Supari (43). Dia yang tewas ditembak karena melawan saat hendak ditangkap.
Mulanya Supari merencanakan pelarian dan mengajak beberapa tahanan lainnya.
"Diawali dengan ada 19 tahanan di tahanan narkoba ketika Supari ini sudah merencanakan rencana kabur jauh-jauh hari sebelumnya. Ketika malam itu hari Kamis malam sekira setengah 11, mereka bisa menjalankan rencana," kata Audie saat jumpa pers yang ditayangkan lewat Instagram @Polres_Jakbar, Jumat (24/4/2020).
Baca juga: Polisi Tembak Mati Seorang Tahanan Polsek Kalideres yang Kabur
Awalnya, para tahanan menyekap seorang polisi yang berjaga. Setelah penjaga tak berdaya, 17 orang tahanan keluar dari sel tahanan.
Melihat para tahanan kabur, petugas piket yang berjaga di pintu depan berusaha menangkap mereka.
Sembilan orang diantaranya langsung ditangkap di halaman Polsek.
Delapan orang lainnya berhasil keluar komplek Polsek, namun tujuh orang diantaranya tertangkap di sekitar Polsek Kalideres.
Sementara seorang lainnya, Supari, berhasil lolos.
Baca juga: Viral Informasi RT Pukuli Warga yang Tanya soal Bansos, Ini Klarifikasi Camat Koja
Peristiwa kaburnya para tahanan dan penangkapan mereka sempat menjadi tontonan warga di Semanan dan Kalideres.
Video peristiwa malam itu kemudian viral di media sosial. Terdengar beberapa kali tembakan pistol polisi.
"Malam itu anggota yang siaga di polsek berhasil amankan sembilan orang di dalam markas polsek. Delapan orang diantaranya berhasil keluar. Malam itu juga tujuh diantara delapan itu ketangkap, tinggal satu yang masih buron," kata Audie.
Baca juga: Sejumlah Bus dari Terminal Tanjung Priok Dihentikan Polisi, Diminta Putar Balik
Setelah penyelidikan, polisi mengetahui keberadaan Supari di daerah Tangerang.
Menurut polisi, Supari selalu membawa senjata tajam sebagai persiapan bila keberadaannya diketahui polisi.
Polisi mengklaim, Supari melawan dengan senjata tajam saat hendak ditangkap, Kamis (23/4/2020) malam. Polisi kemudian menembak pelaku.
"Memang yang bersangkutan sudah mempersiapkan diri karena memang dia dalam situasi melarikan diri sehingga selaku berjaga-jaga dengan mempersiapkan senjata tajam," ucap Audie.
"Ketika akan diamankan, dia menyerang petugas akhirnya dilakukan tindakan tegas (ditembak) dan yang bersangkutan kemudian terjatuh dan dibawa ke RS. Namun, dalam perjalanan meninggal dunia," kata Audie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.