Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan, Laboratorium RS UI Bisa Periksa 140 Sampel Suspect Covid-19 Per Hari

Kompas.com - 25/04/2020, 10:53 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Laboratorium Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) tengah dalam pengembangan agar sanggup memeriksa sampel suspect/PDP Covid-19 dengan kapasitas uji 140 sampel per hari.

"Rencana pengembangan hingga 140 sampel per hari dalam 1 minggu ke depan," ujar Plt. Direktur RSUI, Sukamto, melalui keterangan tertulis pada Sabtu (25/4/2020).

Pemeriksaan Covid-19 mensyaratkan laboratorium memiliki mesin PCR (polymerase chain reaction) untuk memvalidasi kandungan virus SARS-CoV-2 pada sampel yang diuji.

Baca juga: Curhat Keluarga Lihat Pemakaman Jenazah Pakai Protap Covid-19: Hancur Hati Saya...

Penunjukan laboratorium RS UI sebagai laboratorium pemeriksaan Covid-19 telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI sejak Maret 2020 lalu.

Meski begitu, laboratorium RS UI baru mulai melakukan pemeriksaan sampel suspect/PDP Covid-19 per 15 April 2020.

"Kapasitas Laboratorium Terpadu RSUI saat ini dapat melakukan pemeriksaan PCR Covid-19 sebanyak 100 sampel per hari," kata Sukamto.

"Sebelum itu (15 April 2020), RSUI mengirimkan sampel ke jejaring laboratorium lain," ia menambahkan.

Baca juga: Viral Info RT Pukuli Warga yang Tanya soal Bansos, Ini Cerita Saksi

Sebagai informasi, sejauh ini, laboratorium RS UI menjadi satu-satunya laboratorium kesehatan di Kota Depok yang ditunjuk pemerintah sebagai jejaring laboratorium pemeriksaan Covid-19.

Besarnya kapasitas pemeriksaan Covid-19 akan berdampak pada percepatan diagnosis positif/negatif Covid-19 pada suspect/PDP.

Dengan begitu, maka pasien akan lebih cepat memperoleh penanganan Covid-19 seandainya dinyatakan positif.

Rumah sakit juga dapat segera memulangkan atau memindahkannya ke ruang perawatan lain, seandainya suspect/PDP itu cepat diketahui negatif Covid-19.

Baca juga: Cerita Perantau Asal Padang Berhasil Meninggalkan Jakarta Hari Pertama Larangan Mudik

Keadaan ini bisa menekan potensi rumah sakit overkapasitas oleh suspect/PDP yang menunggu hasil tes Covid-19.

Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Alif Noeriyanto berpendapat, melihat tren kasus saat ini idealnya Kota Depok dapat memeriksa 200-300 sampel suspect/PDP Covid-19 per hari.

Sebagai informasi, data terbaru per Jumat (24/4/2020), total terdapat 239 kasus positif Covid-19 dengan 22 orang dinyatakan sembuh dan 18 pasien meninggal dunia.

Angka kematian itu belum menghitung kematian 45 suspect/PDP yang hasil tes Covid-19-nya belum diumumkan Kementerian Kesehatan RI sejak 18 Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com