Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinsos Jakpus: Mayoritas Mereka yang Tidur di Emperan Tanah Abang Manfaatkan Bulan Ramadhan

Kompas.com - 25/04/2020, 13:45 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat melakukan asessmen terhadap sebanyak 55 tunawisma (sebelumnya 52 orang) yang tinggal sementara di Gor Karet Tengsin.

Sebelumnya, para tunawisma itu tidur di emperan kawasan Tanah Abang. Petugas kemudian membawa mereka ke Gor Karet Tengsin.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Perangin-angin menyampaikan, asesmen itu untuk mengetahui alasan sebenarnya para tunawisma menggelandang di emperan.

“Kaya bahasanya pengungkapan dan pemahaman masalah. Apa alasannya kenapa dia (tunawisma) memilih di jalan. Asessmennya tertulis dan wawancara. Jadi mereka isi kertas lembar walaupun sederhana. Dari situ ada gambaran kenapa dia (tunawisma) di situ (jalan),” ujar Ngapuli saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Baca juga: 52 Tunawisma Tinggal Sementara di GOR Karet Tengsin, Sebelumnya Tidur di Emperan Tanah Abang

Ngapuli mengatakan, dari hasil asesment terungkap berbagai alasan tunawisma memilih menggelandang di emperan.

Ia mengatakan, rata-rata tunawisma itu memilih tidur di emperan untuk memanfaatkan momen bulan Ramadhan.

Mereka mengincar bantuan dari para dermawan yang kerap memberikan bantuan di kawasan Tanah Abang.

Sebab sudah menjadi kebiasaan tahun ke tahun di kawasan Tanah Abang para dermawan berkumpul untuk membagikan bantuan ke mereka tidur di emperan.

“Rata-rata hasil asessmen kalau menjelang bulan puasa banyak yang tiba-tiba tidur di emperan. Apalagi sekarang ditambah alasan menggelandang mereka saat ini Covid-19. Malah ada yang bilang cuma ikut-ikut teman (tidur di emperan),” kata Ngapuli.

Baca juga: Polisi Usut Kasus Perkelahian gara-gara Paket Bansos di Koja

Selain itu, kata Ngapuli, dari hasil asessmen diketahui mereka rata-rata punya keluarga di Jakarta.

“Kalau saya lihat sekilas hasil rekomendasi hasil teman-teman asessmen itu mereka sebenernya ada keluarga di sini bukannya dia terlantar atau gelandang di sini. Jadi ada rumah keluarganya di sini, dia ada domisilnya di Jakarta,” ucap dia.

Ia mengatakan, berdasarkan arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, para tunawisma ini akan dikembalikan ke keluarganya masing-masing di Jakarta.

Dengan begitu, ia berharap para tunawisma tidak lagi tidur di emperan.

“Jadi itu arahan Pak Gubernur dan Wali Kota kita akan tampung mereka maksimum 24 jam. Dimulai dari tadi malam. Jadi akan dikembalikan ke keluarga,” tutur dia.

Sebelumnya, sejumlah warga mengaku terpaksa tinggal dan tidur di emperan kawasan Pasar Tanah Abang karena tidak lagi mampu membayar sewa kontrakan atau indekost.

Baca juga: Cerita Perantau Asal Padang Berhasil Meninggalkan Jakarta Hari Pertama Larangan Mudik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com