JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat melakukan asessmen terhadap sebanyak 55 tunawisma (sebelumnya 52 orang) yang tinggal sementara di Gor Karet Tengsin.
Sebelumnya, para tunawisma itu tidur di emperan kawasan Tanah Abang. Petugas kemudian membawa mereka ke Gor Karet Tengsin.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Perangin-angin menyampaikan, asesmen itu untuk mengetahui alasan sebenarnya para tunawisma menggelandang di emperan.
“Kaya bahasanya pengungkapan dan pemahaman masalah. Apa alasannya kenapa dia (tunawisma) memilih di jalan. Asessmennya tertulis dan wawancara. Jadi mereka isi kertas lembar walaupun sederhana. Dari situ ada gambaran kenapa dia (tunawisma) di situ (jalan),” ujar Ngapuli saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).
Baca juga: 52 Tunawisma Tinggal Sementara di GOR Karet Tengsin, Sebelumnya Tidur di Emperan Tanah Abang
Ngapuli mengatakan, dari hasil asesment terungkap berbagai alasan tunawisma memilih menggelandang di emperan.
Ia mengatakan, rata-rata tunawisma itu memilih tidur di emperan untuk memanfaatkan momen bulan Ramadhan.
Mereka mengincar bantuan dari para dermawan yang kerap memberikan bantuan di kawasan Tanah Abang.
Sebab sudah menjadi kebiasaan tahun ke tahun di kawasan Tanah Abang para dermawan berkumpul untuk membagikan bantuan ke mereka tidur di emperan.
“Rata-rata hasil asessmen kalau menjelang bulan puasa banyak yang tiba-tiba tidur di emperan. Apalagi sekarang ditambah alasan menggelandang mereka saat ini Covid-19. Malah ada yang bilang cuma ikut-ikut teman (tidur di emperan),” kata Ngapuli.
Baca juga: Polisi Usut Kasus Perkelahian gara-gara Paket Bansos di Koja
Selain itu, kata Ngapuli, dari hasil asessmen diketahui mereka rata-rata punya keluarga di Jakarta.
“Kalau saya lihat sekilas hasil rekomendasi hasil teman-teman asessmen itu mereka sebenernya ada keluarga di sini bukannya dia terlantar atau gelandang di sini. Jadi ada rumah keluarganya di sini, dia ada domisilnya di Jakarta,” ucap dia.
Ia mengatakan, berdasarkan arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, para tunawisma ini akan dikembalikan ke keluarganya masing-masing di Jakarta.
Dengan begitu, ia berharap para tunawisma tidak lagi tidur di emperan.
“Jadi itu arahan Pak Gubernur dan Wali Kota kita akan tampung mereka maksimum 24 jam. Dimulai dari tadi malam. Jadi akan dikembalikan ke keluarga,” tutur dia.
Sebelumnya, sejumlah warga mengaku terpaksa tinggal dan tidur di emperan kawasan Pasar Tanah Abang karena tidak lagi mampu membayar sewa kontrakan atau indekost.
Baca juga: Cerita Perantau Asal Padang Berhasil Meninggalkan Jakarta Hari Pertama Larangan Mudik