Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Kapasitas, Lab RS UI Akan Periksa 140 Sampel Per Hari

Kompas.com - 25/04/2020, 17:16 WIB
Vitorio Mantalean,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Plt Direktur Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) Sukamto memastikan, Laboratorium Terpadu RSUI terus menambah kapasitas pemeriksaan Covid-19.

Sebagai informasi, sejauh ini laboratorium RS UI menjadi satu-satunya laboratorium kesehatan di Kota Depok, Jawa Barat yang ditunjuk pemerintah sebagai jejaring laboratorium pemeriksaan Covid-19.

"Ditingkatkan sesuai dengan persediaan reagen, BMHP (barang medis habis pakai), dan lain-lain," ujar Sukamto melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Baca juga: Laboratorium RS UI Prioritaskan Pemeriksaan Covid-19 untuk Pasien Rujukan

Penunjukan laboratorium RS UI sebagai laboratorium pemeriksaan Covid-19 telah ditetapkan Kementerian Kesehatan RI sejak Maret 2020 lalu.

Meski begitu, laboratorium RS UI baru mulai melakukan pemeriksaan sampel suspect/PDP Covid-19 per 15 April 2020.

Per hari ini, kapasitas tes Covid-19 di laboratorium RS UI sebanyak 100 sampel per hari.

"Sebelumnya dinaikkan bertahap, dari 20 sampel per hari. Alhamdulillah, saat ini sudah bisa 100 sampel per hari," kata Sukamto.

Baca juga: UPDATE 25 April: Kasus Covid-19 di Indonesia Mencapai 8.607

"Rencana pengembangan hingga 140 sampel per hari dalam satu minggu ke depan," tambah dia.

Sukamto menyampaikan, selama 10 hari terakhir, tepatnya 15 hingga 24 April 2020, RSUI baru memeriksa 270 sampel suspect corona/PDP Covid-19.

Sebanyak 173 di antaranya merupakan pasien rujukan resmi dari dinas kesehatan, sedangkan 97 sisanya merupakan sampel para pasien yang tes Covid-19 secara mandiri (berbayar).

Ia menjelaskan, laboratorium RSUI bakal mengutamakan pemeriksaan sampel pasien rujukan daripada pasien mandiri.

Baca juga: UPDATE 25 April: Pemerintah Periksa 67.828 Spesimen dari 52.541 Orang Terkait Covid-19

Besarnya kapasitas pemeriksaan Covid-19 akan berdampak pada percepatan diagnosis positif/negatif Covid-19 pada suspect/PDP, termasuk di Depok.

Dengan begitu, maka pasien akan lebih cepat memperoleh penanganan Covid-19 seandainya dinyatakan positif.

Rumah sakit juga dapat segera memulangkan atau memindahkannya ke ruang perawatan lain seandainya pasien suspect/PDP itu cepat diketahui negatif Covid-19.

Keadaan ini bisa menekan terjadinya kelebihan kapasitas pasien suspect/PDP yang menunggu hasil tes Covid-19 di rumah sakit di Depok.

Baca juga: Pekan Depan, Laboratorium RS UI Bisa Periksa 140 Sampel Suspect Covid-19 Per Hari

"Dengan angka yang sekarang, PDP 700-an, yang positif 200-an, harusnya kita bisa PCR (tes Covid-19) 200-300 (per hari). Itu sudah bagus sekali," jelas Alif kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Sebagai informasi, data terbaru per Jumat (24/4/2020), total terdapat 239 kasus positif Covid-19 di Depok dengan 22 orang dinyatakan sembuh dan 18 pasien meninggal dunia.

Angka kematian itu belum termasuk angka kematian 45 suspect/PDP yang hasil tes Covid-19-nya belum diumumkan Kementerian Kesehatan RI sejak 18 Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com