Hasil asesmen Pemkot Jakpus juga menunjukkan para tunawisma yang tinggal di GOR Karet Tengsin rata-rata memiliki keluarga di Jakarta.
Selanjutnya, Pemkot Jakarta Pusat akan memulangkan tunawisma yang diketahui memiliki tempat tinggal di Jakarta.
Namun, bagi warga luar daerah masih dalam pembahasan lanjut untuk menentukan apakah mereka akan dipulangkan ke kampung halamannya atau tidak.
Baca juga: Pemprov DKI Siapkan GOR untuk Tampung Warga yang Tak Punya Tempat Tinggal
Pasalnya, pemerintah kini melarang warga meninggalkan Jabodetabek akibat Covid-19.
“Yang rumahnya di Jakarta akan kami pulangkan. Sementara yang dari luar daerah masih bingung juga ini mau dipulangkan tapi kondisinya tidak boleh ke luar kota. Tapi kelanjutannya masih dalam pembahasan oleh Suku Dinas Sosial,” kata Irwandi.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Perangin-angin berjanji tak sembarang memulangkan para tunawisma itu.
Ngapuli mengatakan, pihaknya akan memastikan keluarga tunawisma ini akan bertanggung jawab dan tidak membiarkan sanak saudaranya kembali tinggal di emperan kawasan Tanah Abang.
“Bahkan tadi ada yang sudah datang keluarganya dari Paguyuban Makassar, terus dia bilang ‘Ada saudara saya di sini mohon bagaimana apa nunggu sore?’. Lalu saya bilang ‘ketika Bapak bertanggungjawab kalau akan memastikan keluarganya tidak akan di jalan lagi dengan surat perjanjian akan kami lepaskan ke Bapak’ saya bilang begitu,” ucap Ngapuli.
Baca juga: 52 Tunawisma Tinggal Sementara di GOR Karet Tengsin, Camat: Kita Siapkan Tempat Tidur, Makan, Minum
Ngapuli juga mengimbau para dermawan tidak memberikan bantuan kepada tunawisma emperan jalan pada bulan Ramadhan.
Sebab, hal itu untuk membuat warga memanfaatkan momen bulan Ramadhan untuk mendapat keuntungan untuk tinggal di emperan kawasan Tanah Abang.
Para dermawan diharapkan memberikan bantuan atau zakat langsung ke yayasan resmi.
Mereka juga bisa memberikan bantuan ke masjid atau mushala yang nantinya akan disampaikan ke warga sekitar.
“Imbauan kita bagi yang dermawan punya rezeki, lebih baik disalurkan bagi mereka yang benar-benar terdampak. Misalnya ke masjid, gereja barangkali, ke yayasan. Sekitarannya saja diinfokan diberikan ke mereka pasti akan dibantu proses penyaluran bantuannya,” ujar Ngapuli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.