Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Syarat Dapatkan Beras dari ATM Beras di Kantor Kodim Jaksel

Kompas.com - 27/04/2020, 13:28 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dandim 0504/Jakarta Selatan, Kolonel Arhanud Tony Aris Setyawan mengatakan, pihaknya membuka kesempatan bagi warga yang belum dapat bantuan sosial dari pemerintah untuk mendapatkan beras melalui mesin ATM di markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0504/Jakarta Selatan.

Masyarakat bisa mendaftar langsung ke Babinsa atau Koramil yang berada di setiap kecamatan di Jakarta Selatan.

"Bisa langsung kontak ke Babinsa dan Koramil. Tapi dengan catatan orang itu belum pernah dapat bantuan. Silakan daftar ke Babinsa atau Koramil," kata Tony saat dihubungi di Jakarta, Senin (27/4/2020).

Upaya tersebut dilakukan agar pembagian beras bisa tepat sasaran kepada warga yang belum mendapatkan bantuan pemerintah.

Baca juga: Ada ATM Beras Bagi Warga Jakarta Selatan yang Terdampak Pandemi Covid-19

Pihaknya telah membagikan paket 1,5kg beras kepada 3000 kepala keluarga (KK) yang telah terdaftar oleh Babinsa. Mereka sudah mendapatkan beras sejak mesin ATM dibuka, Jumat (24/4/2020) pekan lalu .

"Banbinsa sudah mendata mana-mana saja keluarga yang belum dapat bantuan," tambah Tony.

"Kami punya daftar sendiri. Saya tidak mau ada duplikasi di lapangan, dalam artian sudah dapat bantuan dari PD Pasar Jaya dan lain-lain tapi dapat lagi bantuan beras. Jangan seperti itu," lanjut Tony.

Pihaknya juga melayani sistem pengantaran beras kepada warga. Nantinya, warga bisa meminta Babinsa mengantarkan beras ke rumah jika ingin menghindari antrean.

Dia berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban warga selama pandemi Covid-19 ini.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian dan TNI bekerjasama menyediakan mesin ATM beras untuk warga Jakarta yang terkena dampak pandemi Covid-19 selama bulan puasa Ramadhan.

ATM beras tersebut ditempatkan di setiap markas kodim yang ada di Jakarta, salah satunya di markas Kodim Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com