JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengungkap inti persoalan yang membuat Imas, Ketua RT 006/RW 008 Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara bertengkar dengan warga bernama Nur Ayni.
Wirdhanto mengatakan, keduanya terlibat cekcok di aplikasi pesan singkat WhatsApp lantaran dipicu rasa tersinggung terkait bantuan sosial DKI Jakarta.
"Karena ada bahasa ibu RT dengan pelapornya ini ada ketersinggungan dalam percakapan WA. Pokok permasalahan dari situ, sampai disuruh datang dan sebagainya," kata Wirdhanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/4/2020).
Baca juga: Polisi Usut Kasus Perkelahian gara-gara Paket Bansos di Koja
Setelah Nur Ayni dan saudaranya yang bernama Nurhayati tiba di rumah Imas, cekcok semakin menjadi.
Perkelahian antara Nur Ayni dengan anak Imas bernama Prita tak dapat dihindari.
Setelah perkelahian tersebut, keduanya saling lapor ke polisi atas dugaan tindak pidana pengeroyokan.
Baca juga: Viral Persoalan Bansos Berujung Perkelahian Warga, Camat Bela Ketua RT
Polisi tengah melakukan gelar perkara untuk menentukan pidana yang terjadi.
Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi yang melihat peristiwa tersebut guna melengkapi penyelidikan.
"Nanti hasil dari fakta yang kami temukan di lapangan, apakah ini sebuah pengeroyokan atau memang penganiayaan," ucap Wirdhanto.
Hasil dari gelar perkara nantinya akan menentukan tersangka dalam kasus dan dilanjutkan dengan pemanggilan atau penjemputan paksa.
Sebelumnya, beredar informasi di media sosial terkait pemukulan dan pengeroyokan dari pihak kerabat RT terhadap warga di Jalan Rawabinangun III, RT 006 RW 008 Rawabadak Utara, Koja, Jakarta Utara.
Berdasarkan tangkapan layar akun Facebook Rafaell Rafa yang beredar, disebutkan bahwa pemukulan terjadi saat saudarinya bertanya kepada pengurus RT terkait bantuan sosial.
Baca juga: Viral Informasi RT Pukuli Warga yang Tanya soal Bansos, Ini Klarifikasi Camat Koja
Dalam unggahan itu juga dilampirkan foto-foto saudarinya yang mengalami luka-luka seperti bekas cakaran.
Terkait informasi tersebut, saksi mata di lokasi bernama Rusli menceritakan hal yang sebenarnya terjadi.
Kala itu, dua orang yang masih memiliki hubungan saudara dengan Rusli, yaitu Nurhayati dan Nur Ayni, menanyakan bantuan sosial dari pemerintah kepada ketua RT setempat, Imas.
Namun, jawaban dari pengurus RT dinilai tidak membuatnya puas.
Nur Ayni lantas mengucapkan kata-kata kasar yang membuat anak perempuan Imas, Prita, geram.
Rusli menganggap tak terjadi pengeroyokan dalam insiden kemarin sore.
Camat Koja Ade Himawan sebelumnya juga menceritakan hal senada berdasarkan keterangan yang dihimpun.
Ade mengatakan, nama Nurhayati memang terdaftar sebagai penerima bantuan. Namun, yang bersangkutan sudah bertahun-tahun pindah ke Bekasi, sehingga pengurus RT memutuskan untuk mengembalikan bansos tersebut ke Dinas Sosial.
"Nurhayati tidak tinggal di situ lagi, jadi dia tidak berhak menerima bantuan, dikembalikan ke Dinas Sosial," ucap Ade.
Ade mengatakan, ia tak membenarkan keributan yang terjadi. Namun, menurut Ade, apa yang dilakukan oleh Ibu Imas dengan mengembalikan bantuan sosial tersebut ke Dinsos sudah tepat karena sesuai dengan SOP yang berlaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.