Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Laporkan Kegiatan Ibadah Berujung Penyerangan di Pulogadung | Pesan Pasien Covid-19 untuk Kita Semua

Kompas.com - 28/04/2020, 04:20 WIB
Sabrina Asril

Editor

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengunggah video Rosdiyani yang bercerita tentang keadaannya lewat akun instagramnya, Minggu (26/4/2020).

Adapun, video tersebut diambil saat Rosdiyani berada dalam ruang isolasi.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Rosdiyani mengatakan dirinya saat ini sudah dinyatakan negatif Covid-19 dan diperbolehkan pulang.

Baca juga: Sebaran Kasus Covid-19 di 13 Kecamatan Kota Tangerang Setelah 8 Hari PSBB

"Alhamdulillah saya sudah negatif, hari ini saya urus kepulangan saya dulu," kata dia saat dikonfirmasi melalui pesan teks beberapa hari lalu.
Dalam video tersebut, Rosdiyani menyampaikan pesan kepada masyarakat sambil menangis.

Dia meminta masyarakat mematuhi semua anjuran pemerintah selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Saya ingin memberitahukan bahwa di sini (ruang isolasi) benar-benar tidak enak, jangan sampai selanjutnya kalian yang ada di sini," ujar dia dalam video tersebut.

Baca juga: Hoaks, Pesan Berantai tentang Kakak Adik di Tangerang Terjangkit Covid-19 Setelah Bermain

Rosdiyani mengatakan cukup dirinya yang merasakan tidak nyamannya di ruang isolasi dan jauh dari keluarga.

Dia kemudian meminta kembali ke masyarakat agar tidak ada yang melanggar PSBB yang sedang diterapkan di Kota Tangerang.

"Tolong kepada masyarakat untuk ikuti tetap tinggal di rumah, tetap di rumah. Dan benar pemerintah selama pelaksanaan PSBB ini memang harus di rumah," tutur Rosdiyani.

Dia mengatakan, kepatuhan masyarakat untuk tidak keluar rumah bukan untuk siapa-siapa melainkan untuk diri sendiri.

Baca selengkapnya di sini.

3. Bekasi minta perpanjangan PSBB

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan keinginannya kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil agar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bekasi diperpanjang.

Adapun PSBB Kota Bekasi tinggal satu hari lagi berakhir pada Selasa (28/4/2020) besok.

“Pak Gubernur saya malah sudah sampaikan ya melalui surat minta petunjuk (apakah kami harus perpanjang PSBB) tapi mungkin sibuk ya, jadi belum ada kabar, mungkin dijawab nanti,” ujar Pepen sapaan akrabnya, Minggu (26/4/2020).

Baca juga: Pemkab Bekasi Juga Ajukan Usul Perpanjang PSBB hingga 14 Hari Mendatang

Menurut Pepen, perpanjangan PSBB diperlukan mengingat makin bertambahnya tiap hari kasus Covid-19 di Kota Bekasi.

Terakhir, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi ada 229 orang. Bahkan, pasien suspect meninggal dunia kata Pepen di Kota Bekasi pun bertambah menjadi 125 orang.

Hal ini tak seimbang dengan jumlah pasien yang sembuh saat ini ada 70 orang di Kota Bekasi.

“Menurut saya dari logika perbandingan tadi, mau tidak mau episentrumnya (kasus) di Jakarta dan Bodebek ini rasanya harusnya sama dengan DKI (lakukan perpanjang PSBB),” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com