Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Hal yang Terjadi Selama Penerapan PSBB di Depok

Kompas.com - 28/04/2020, 05:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Secara umum, penurunan volume jalan raya di Depok tak signifikan.

Di samping minimnya kesadaran warga, Idris meduga hal ini disebabkan oleh padatnya penumpang kereta rel listrik (KRL), karena banyak warganya yang masih masuk kantor di Jakarta.

“Data transportasi yang terukur itu hanya turun 14 persen, antara sebelum PSBB dengan saat PSBB. Tidak efektif kalau seperti ini. Kalau (penurunannya) 30 persen baru bisa dibilang bagus,” ujar dia.

Andalkan laboratorium RS UI

Kota Depok hanya punya laboratorium terpadu Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sebagai laboratorium pemeriksaan Covid-19 di Depok.

Jika laboratorium RSUI tak sanggup memeriksa seluruh sampel yang masuk, maka sampel akan dikirimkan ke Kementerian Kesehatan RI.

Laboratorium RSUI mulai memeriksa sampel suspect Covid-19 pada hari pertama PSBB. Pada masa awal, laboratorium RSUI hanya sanggup memeriksa 20 sampel per hari.

Seiring berjalannya waktu, laboratorium ini terus meningkatkan kapasitasnya hingga 100 sampel per hari sekarang.Baca juga: Wali Kota Depok Usul PSBB Diperpanjang 28 Hari

Akan tetapi, jumlah ini masih belum cukup karena meningkatnya kapasitas uji laboratorium dipaksa berpacu dengan peningkatan jumlah kasus yang tak kalah cepat.

Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) beranggapan, dengan tren penyebaran kasus Covid-19 di Depok hari ini, seyogianya kota ini sanggup melakukan tes Covid-19 sebanyak 200-300 sampel per hari.

Perusahaan multinasional masih beroperasi

Total ada 17 perusahaan besar yang masih beroperasi dengan mengantongi izin Kementerian Perindustrian di Depok.

Namun, perusahaan-perusahaan itu diklaim menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat.

Selain itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Depok, Manto Jorghi menyampaikan, rata-rata perusahaan menengah ke atas di Kota Depok juga hanya meliburkan pegawai di bidang manajerial.

Para pegawai produksi tetap masuk, sedangkan perusahaan mengklaim tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

Angka PHK diklaim stagnan

Dinas Ketenagakerjaan Kota Depok mengklaim, tidak ada penambahan kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) di Depok selama dua pekan penerapan PSBB.

Jumlah PHK yang terpantau sejauh ini 397 kasus. Sementara itu, ada 1.282 pegawai yang dirumahkan di Depok.

Baca juga: Wali Kota: Tinggal 8 Kelurahan di Depok yang Belum Terdapat Kasus Positif Covid-19

Menurut Manto, seluruh pegawai terdampak ini sudah didaftarkan dalam program prakerja Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com