Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 17 Perampokan Minimarket di Jadetabek Selama Pandemi Covid-19, 3 Tersangka Ditembak Mati

Kompas.com - 28/04/2020, 08:02 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mencatat adanya peningkatan angka kriminalitas sebesar 10 persen di wilayah Jadetabek selama pandemi Covid-19 sejak Maret hingga April 2020.

Jenis kriminalitas yang sering terjadi selama pandemi Covid-19 adalah penyebaran berita bohong, perampokan atau pencurian dengan pemberatan (curat) minimarket, pencurian kendaraan bermotor, dan penyalahgunaan narkoba.

Selama April 2020, tercatat 17 kasus perampokan minimarket terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya, dengan rincian 13 kasus perampokan telah diungkap polisi.

Baca juga: 5 Perampok Minimarket di Wilayah Jakarta dan Tangerang Ditangkap, Satu di Antaranya Ditembak Mati

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, polisi menembak mati dua tersangka perampokan minimarket yang berusaha melawan polisi.

Sementara, 18 tersangka lainnya masih menjalani proses penyidikan di Polda Metro Jaya.

"Kita amankan sekitar 20 tersangka, yang dilakukan tindakan tegas terukur sekitar 2 orang. Jadi, 18 (tersangka) masih dalam proses, dua tersangka ditindak tegas karena mencoba mengancam jiwa petugas maupun masyrakat," kata Yusri kepada wartawan, Senin (27/4/2020).

Catatan Kompas.com, ada tiga tersangka perampokan minimarket yang ditembak mati polisi karena berusaha melawan saat hendak ditangkap.

Perampokan di Jakarta Timur

Polisi menembak mati YS yang merampok minimarket di Jalan Masjid Al Wustho, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Kamis (23/4/2020) dini hari.

Dia ditembak mati karena berusaha menyerang polisi menggunakan senjata tajam parang.

Tersangka YS melancarkan aksinya bersama tiga rekannya yakni AA, AR, dan A. Saat ini, polisi masih memburu tersangka A yang melarikan diri dengan mengendarai mobil Avanza.

Polisi menyita barang bukti berupa barang-barang hasil curian di minimarket di antaranya brankas uang, sejumlah uang tunai, susu kemasan, dan rokok.

Baca juga: 5 Perampok Minimarket di Wilayah Jakarta dan Tangerang Ditangkap, Satu di Antaranya Ditembak Mati

Berdasarkan penghitungan sementara, total kerugian akibat peristiwa perampokan itu diperkirakan senilai Rp 150 juta.

Perampok spesialis Minimarket Jakarta dan Tangerang

Polisi kembali menembak mati satu tersangka perampok spesialis minimarket berinisial FS (36) yang biasa beraksi di wilayah Jakarta dan Tangerang.

Tersangka FS ditembak mati karena berusaha merebut senjata polisi saat hendak ditangkap pada 21 April 2020 lalu.

Untuk melancarkan aksinya, tersangka FS dibantu oleh empat rekan yakni MT (31), DN (28), HS (48) dan F (33). Mereka diketahui telah melancarkan aksinya sejak Desember 2019.

Saat menangkap empat tersangka lainnya, polisi menyita sejumlah barang bukti di antaranya linggis, 40 bungkus rokok, dua renceng kopi, 26 kaleng susu, dan 80 pengharum pakaian.

Perampokan di Depok

Perampok minimarket selanjutnya yang ditembak mati adalah perampok yang membobol minimarket di Jalan Bulak Timur, Cipayung, Depok, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020) malam.

Perampok itu ditembak mati lantaran berusaha melawan polisi menggunakan celurit saat hendak ditangkap. Saat konferensi pers yang digelar Senin kemarin, polisi tak mengungkap ientitas tersangka yang ditembak mati.

Polisi hanya menjelaskan perampokan tersebut melibatkan empat tersangka yakni AB, IB, A, dan T. Mereka berhasil membawa kabur uang tunai di brankas sebesar Rp 30 juta.

Baca juga: Eks Napi Asimilasi Ditembak Mati Polisi karena Kembali Berbuat Kriminal

Tak hanya itu, perampok juga memasukkan tiga karyawan minimarket ke kamar mandi, dengan ancaman akan membacok mereka apabila keluar.

Adapun, Polda Metro Jaya telah membentuk tim satgas begal dan preman untuk menekan angka kriminalitas selama pandemi Covid-19. Tin satgas itu akan melakukan giat patroli di wilayah-wilayah rawan kejahatan yang telah dipetakan sebelumnya. 

Polisi sebelumnya telah menegaskan tak segan menindak tegas para pelaku yang berani melawan polisi atau melukai warga saat melakukan aksi perampokan atau begal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com