Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Petugas Pemakaman Covid-19, Hadapi Protes Keluarga Korban hingga Kurangi Ibadah di Masjid

Kompas.com - 29/04/2020, 08:56 WIB
Nursita Sari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memakamkan jenazah dengan protokol jasad pasien positif Covid-19 membuat Jayadi, petugas TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, mempunyai banyak pengalaman baru.

Ia harus berhadapan dengan keluarga jenazah yang tak terima dengan proses pemakaman hingga harus mengurangi ibadah di masjid demi menjaga tetangga di lingkungan rumahnya terhindar dari virus itu.

Jayadi menceritakan pengalamannya itu kepada istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Fery Farhati, dalam siaran langsung di akun Instagram @fery.farhati, Selasa (28/4/2020).

Baca juga: Pemerintah: Pemakaman PDP Sebaiknya Sesuai Protokol Antisipasi Covid-19

Hadapi keluarga jenazah yang tak terima

Jayadi berujar, tidak semua keluarga korban menerima proses pemakaman dengan protokol jasad pasien Covid-19.

Protokol pemakaman jenazah pasien Covid-19, kata Jayadi, antara lain dimakamkan di lahan terpisah dengan jenazah lainnya, tidak dihadiri keluarga dalam jarak dekat, dan petugas harus memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.

Mereka yang tak menerima prosedur itu biasanya merupakan keluarga pasien yang saat meninggal belum diketahui hasil tesnya atau masih suspect Covid-19.

"Kadang ada keluarga yang kurang menerima karena harus dimakamkan secara protap Covid, tetapi kami tetap harus ikuti prosedur," ujar Jayadi.

Menghadapi situasi tersebut, Jayadi dan rekan-rekannya di TPU Pondok Ranggon berupaya memberi penjelasan agar keluarga korban mengerti.

Jam kerja lebih panjang

Berhadapan dengan pemakaman jenazah pasien Covid-19 membuat jam kerja Jayadi dan rekan-rekannya lebih panjang.

Mereka harus datang lebih awal dan pulang kerja kadang-kadang lebih malam. Sebab, pemakaman jenazah dengan protokol jasad pasien Covid-19 tak bisa ditunda.

Baca juga: Anies Sebut Jumlah Pemakaman dengan Protap Covid-19 Menurun

Tak jarang pula mereka harus kembali ke TPU Pondok Ranggon untuk memakamkan jenazah, saat mereka sudah pulang ke rumah.

"Kadang kami setelah pulang jam 17.00, sudah mandi, selesai shalat, suka ditelepon teman di lapangan, ada satu lagi (jenazah yang harus dimakamkan)," kata Jayadi.

Tantangan agar tak tertular

Tantangan terbesar menjadi petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 adalah memastikan tidak tertular.

Karena itu, selain memakai APD lengkap, para petugas selalu mengonsumsi vitamin.

"Jangan sampai kami membantu, kami menjadi korban. Niat kami ibadah untuk memakamkan jenazah Covid. Itu semangat kami. Kami minum asupan vitamin untuk daya tahan tubuh," ujar Jayadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com